Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Minum Cuka Sari Apel, Pahami Dulu 7 Fakta Ini

Kompas.com - 15/03/2021, 14:05 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Minum cuka sari apel tampaknya sedang menjadi tren kesehatan terkini. Lihat saja, banyak selebritas Hollywood yang juga turut mengonsumsinya.

Cuka sari apel dianggap memiliki berbagai manfaat kesehatan, di antaranya menurunkan berat badan, mengontrol gula darah, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penjualan cuka sari apel bahkan dikabarkan melonjak dalam beberapa bulan sejak pandemi Covid-19 terjadi.

Baca juga: 6 Cara Konsumsi Cuka Apel yang Malah Bahaya bagi Kesehatan

Tapi, apakah cuka sari apel benar-benar dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran dengan cara yang diklaim para penikmatnya?

Nah, berikut hal-hal yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan terhadap cuka sari apel, menurut ahli diet Samantha Cassetty, RD.

1. Tidak dapat mencegah Covid-19 atau virus lain

Ada sejumlah kecil penelitian pendahuluan yang menunjukkan, cuka sari apel dapat meningkatkan kerja sel sistem kekebalan tertentu, termasuk sel yang menekan bakteri.

Tetapi, cuka sari apel tidak mampu mencegah kita dari penyakit yang sangat infeksius ini.

Sistem kekebalan kita memang bergantung pada sejumlah zat yang menyehatkan -terutama dari makanan nabati- agar tetap berfungsi dengan baik.

Namun, selain mengonsumsi makanan seimbang, kebiasaan sehat lainnya yang dapat meningkatkan kekebalan imun adalah tidur selama 7-9 jam setiap malam.

2. Mencegah lonjakan gula darah

Ada banyak cara untuk mengontrol gula darah seperti memodifikasi asupan karbohidrat, makan secara teratur, dan tetap aktif bergerak.

Baca juga: 9 Manfaat Cuka Apel untuk Kulit dan Rambut, Kamu Sudah Tahu?

Namun klaim cuka sari apel memiliki beberapa bukti pendukung yang dapat mencegah lonjakan gula darah.

Satu penelitian kecil menunjukkan, cuka sari apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Artinya, tubuh kita mungkin lebih sensitif terhadap cara insulin mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel sehingga dapat digunakan sebagai energi.

Studi kecil lainnya juga menunjukkan, meminum dua sendok makan cuka sari apel sebelum tidur dapat membuat kadar gula darah puasa menjadi lebih baik keesokan paginya.

Meski demikian, dalam kedua kasus tersebut, bukti masih didasarkan pada penelitian yang sangat kecil.

Juga belum jelas apakah ada manfaat jangka panjang untuk mengontrol kadar gula darah.

Selain itu, penderita diabetes yang mengonsumsi insulin atau obat lain untuk mengontrol gula darah harus berhati-hati dengan cuka sari apel.

Sebab, secara teori mungkin ada efek tambahan yang memerlukan penyesuaian dengan obat.

3. Meningkatkan kadar kolesterol baik

Hasil dari sebuah penelitian kecil menunjukkan, mengonsumsi cuka sari apel setiap hari selama 12 minggu bersamaan dengan menjalani diet rendah kalori dapat menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol total.

Baca juga: Seberapa Efektif Cuka Apel Turunkan Berat Badan

Hal tersebut menyebabkan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL) yang sehat. Meski begitu, sampai saat ini belum ada bukti yang cukup kuat.

Selain itu, ada kebiasaan lain yang lebih banyak dipelajari yang dapat menyebabkan kadar kolesterol lebih baik.

Misalnya, American Heart Association menekankan pentingnya pola makan sehat yang menambahkan banyak asupan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, makanan laut, dan produk susu rendah lemak.

Para ahli juga menyarankan untuk melakukan gerakan fisik sekitar 30 menit setiap hari.

Jika kita adalah perokok, maka berhenti merokok menjadi cara lain yang terbukti membantu meningkatkan HDL.

4. Meningkatkan kesehatan usus

Cuka sari apel diproduksi dengan memfermentasi apel dan seperti makanan fermentasi lainnya, cuka sari apel mengandung bakteri probiotik yang ramah usus.

Kendati demikian, cuka sari apel belum banyak dipelajari, jadi tidak ada bukti bahwa kita akan mendapatkan manfaat dari penggunaannya.

Cuka yang berasal dari buah juga dikatakan mengandung antioksidan, khususnya yang sejenis antioksidan nabati atau dikenal sebagai polifenol.

Baca juga: Tips Mencoba Cuka Apel untuk Diet Langsingkan Tubuh

Polifenol ini kemudian dipecah di dalam tubuh dan menjadi makanan bagi bakteri baik, sehingga memungkinkan bakteri baik berkembang di dalam usus kita.

Namun, satu penelitian menemukan, meskipun antioksidan memang ada dalam cuka sari apel, proses fermentasi mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerapnya.

Maka diperlukan lebih banyak lagi penelitian di bidang ini sebelum kesimpulan konkret dapat ditarik.

Sementara itu, kita dapat meningkatkan kandungan polifenol dari makanan dengan mengonsumsi makanan nabati.

Misalnya, buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, bersama dengan rempah rempah, bubuk kakao, teh, maupun kopi.

5. Bisa mengikis enamel gigi

Makanan atau minuman yang sangat asam, termasuk jeruk, soft drink, anggur, jus buah, dan cuka sari apel dapat merusak enamel pelindung gigi.

Semakin sering kita mengonsumsi makanan dan minuman tersebut, semakin tinggi risikonya.

Mengonsumsi cuka sari apel sebelum tidur juga sangat merusak karena mulut menghasilkan lebih sedikit air liur di malam hari, yang berarti asam cenderung kurang encer.

Kita dapat meminimalkan risiko terhadap enamel gigi dengan membilas mulut menggunakan air setelah mengonsumsi minuman yang mengandung cuka sari apel.

Baca juga: Ternyata, Cuka Apel Tak Bantu Turunkan Berat Badan

Atau, kita bisa mengonsumsi zat yang sangat asam lainnya. Setelah itu, tunggulah setidaknya 30 menit sebelum kita menyikat gigi.

6. Tak banyak membantu menurunkan berat badan

Cuka sari apel mungkin dapat membantu kita menurunkan berat badan, tetapi itu hanya sedikit sekali, dan jangan mengharapkan keajaiban dari cuka ini.

Dalam sebuah penelitian, 39 peserta minum sekitar satu sendok makan cuka sari apel dua kali sehari dan menjalani diet rendah kalori.

Hasilnya, peserta diet rendah kalori yang minum cuka sari apel menghasilkan penurunan berat badan sebanyak 39 kilogram, sementara yang hanya membatasi makanan tanpa minum cuka sari apel turun sebanyak 22 kilogram.

Itu mungkin tampak seperti perbedaan yang signifikan, tetapi sekali lagi, cuka sari apel belum terbukti menghasilkan penurunan berat badan yang berarti dalam jangka waktu yang lama.

Penelitian ini berlangsung hanya selama 12 minggu, dan kedua kelompok mengurangi tingkat kalori mereka dari pola makan dasar.

Belum jelas apakah ada manfaat bagi mereka yang hanya menambahkan cuka sari apel ke menu harian dan apakah keuntungan ini bisa bertahan melewati masa 12 minggu.

Baca juga: Pakai Cuka Apel untuk Redakan Infeksi Sinus

Namun, jelas terlihat  bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan utuh dan mengurangi konsumsi makanan olahan sangat membantu untuk mengatur berat badan.

Ada juga kebiasaan sehat lainnya yang didukung secara ilmiah seperti tidur cukup, serta memperhatikan rasa lapar dan kenyang tubuh pada tubuh daripada hanya mengandalkan cuka sari apel saja.

7. Meningkatkan rasa pada makanan sehat

Dari berbagai klaim manfaat kesehatan mengenai cuka sari apel, ada satu keuntungan yang sangat kuat.

Itu adalah manfaat cuka sari apel yang mampu meningkatkan rasa makanan penunjang kesehatan lainnya seperti sayuran, kacang-kacangan, dan makanan lain yang kaya akan vitamin, mineral, serat, serta antioksidan.

Menambahkan cuka sari apel ke dalam makanan sehat, misalnya salad, adalah cara terbaik untuk menikmati manfaat kesehatan potensial dari cuka sari apel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com