Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Manfaat dan Pandangan yang Keliru tentang Cuka Sari Apel

Kompas.com - 16/03/2021, 08:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

Sebagian besar pengawetan rumahan menggunakan cuka putih suling 5 persen karena tidak memengaruhi warna sayuran atau buah-buahan. Namun cuka sari apel adalah pilihan yang populer karena rasanya yang lembut.

Tetapi, ketahuilah, cuka sari apel dapat mengubah sebagian besar warna buah dan sayuran menjadi lebih gelap.

Penggunaan populer lainnya untuk cuka sari apel dan cuka lainnya adalah sebagai pencuci makanan guna mengurangi bakteri atau virus pada permukaan buah maupun sayuran.

Meski begitu, penelitian memberikan hasil yang berbeda-beda dan seringkali bergantung pada jenis buah atau sayuran dan lamanya waktu yang dihabiskan dalam larutan cuka.

Canada's National Collaborating Centre for Environmental Health mengatakan, cuka dapat merusak sifat organoleptik produk atau rasa dan bau karena khasiat antimikroba yang terbatas.

Baca juga: Benarkah Sari Cuka Apel Bisa Bantu Atasi Jerawat?

7. Batuk dan sakit tenggorokan

Penggunaan cuka secara medis awalnya dimulai oleh bapak kedokteran, Hippokrates. Dia mencampur cuka dengan madu dan menggunakannya untuk batuk kronis, serta sakit tenggorokan.

Kemudian banyak orangtua mungkin berpikir ini adalah pilihan yang alami dan aman untuk anak-anak mereka.

Namun, American Academy of Pediatrics tidak memiliki pernyataan resmi tentang penggunaan cuka sari apel atau cuka lainnya sebagai bantuan kesehatan.

"Kita perlu berhati-hati. Saya hanya berpikir bahwa cuka akan semakin mengiritasi tenggorokan," kata juru bicara American Academy of Pediatrics sekaligus dokter anak di Atlanta, Dr Jennifer Shu.

Tetapi, menurut dia, mengencerkan cuka dan mencampurnya dengan bahan lain seperti garam atau madu bisa mengurangi rasa sakit yang mungkin ditimbulkan oleh cuka.

Di sisi lain, Johnston memperingatkan agar kita tidak mencoba cuka apa pun secara langsung dengan menghirup cairan karena berisiko merusak paru-paru.

"Cuka memiliki bau dan rasa yang kuat. Jadi, jika kita menarik napas, kita bisa menghirupnya ke paru-paru," direktur pencegahan kardiovaskular di National Jewish Health di Denver, Dr Andrew Freeman.

"Hal itu bisa sedikit membakar paru-paru dan kerongkongan karena cuka memiliki kandungan asam. Apabila kita memiliki asam lambung atau masalah pencernaan, cuka bisa memperburuknya," imbuh dia.

Baca juga: Cuka Apel: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Pakainya

8. Penyakit jantung dan kanker

Jika kita khawatir dengan penyakit jantung, masukkan cuka sari apel atau cuka lainnya ke dalam daftar belanja.

Studi menunjukkan, cuka dapat mengurangi tekanan darah, trigliserida, dan kolesterol total pada hewan pengerat yang diberi makanan tinggi lemak, serta kaya akan kolesterol.

Tetapi studi besar-besaran belum dilakukan pada manusia.

Freeman mengatakan, mungkin ada beberapa manfaat cuka karena sifat antioksidannya serupa dengan brokoli dan blueberi atau buah, serta sayuran penyehat jantung lainnya.

"Terdapat sejumlah indikator pada cuka yang dapat meningkatkan kesehatan arteri dan kolesterol darah. Bahkan lebih kuat jika dikombinasikan dengan sayuran berdaun hijau," ungkapnya.

Dia menambahkan, meski datanya tidak terlalu kuat, tetapi kesehatan pembuluh darah kemungkinan besar mengalami peningkatan.

Freeman selanjutnya merekomendasikan penggunaan cuka sari apel atau cuka lainnya pada salad, untuk memaksimalkan manfaat dan mengurangi reaksi terhadap keasaman.

Sementara itu, cuka juga diklaim memiliki manfaat terhadap kanker.

Beberapa ilmuwan Jepang telah berhasil menghambat pertumbuhan leukemia manusia dan sel kanker lainnya dalam cawan petri dengan memaparkannya ke cuka tebu dan cuka beras Jepang.

Studi lain membuktikan bahwa cuka bermanfaat dalam pengurangan tumor dan meningkatkan umur panjang pada tikus. Studi ini belum dilakukan lebih lanjut terhadap manusia.

Jadi, sebaiknya kita tidak perlu terlalu mengandalkan cuka sari apel karena ada juga beberapa kerugian serius jika digunakan dengan kekuatan penuh dan tidak tepat.

Seperti yang disarankan para ahli, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mencoba cuka sari apel sebagai pengobatan.

Baca juga: Bukan Diminum, Begini Cara Terbaik Konsumsi Cuka Apel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com