Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Sinergi di Gunung Balong, "Kalahkan" Pandemi Covid-19

Kompas.com - 23/03/2021, 06:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

"Ya, anak-anak menjual barang kreasi mereka dengan sistem PO (pre order), sebisanya saja lah, bayangannya cuma itu," kata dia.

Tetapi yang terjadi di luar dugaan. Kekuatan komunitas yang dipupuk sejak pertama kali Gemala Ananda didirikan, ternyata mendatangkan hasil yang luar biasa.

"3 KTB" sebagai spirit Gemala Ananda yang selalu disuarakan pun terasa di momen ini, yakni "Kecil tapi Bermakna", "Kreativitas Tanpa Batas", dan "Kolaborasi Tumbuh Bersama".

Jasmin mencontohkan, pembuatan fasilitas virtual tour dan payment gateway  termasuk marketplace Gemala Ananda, semuanya dikerjakan oleh orangtua murid, cuma-cuma.

Belum lagi persiapan pembuatan materi barang/jasa yang disepakati siswa, untuk dieksekusi di rumah masing-masing, yang jelas membutuhkan peran besar orangtua sebagai pendamping.

Baca juga: Tips bagi Orangtua Membantu Keterampilan Anak Lewat Sekolah Online

"Ini luar biasa sekali, betul-betul semangat orangtua -baik mereka yang melakukan pendampingan ananda di rumah, maupun mereka yang terlibat dalam kepanitian."

"Betul-betul dalam keterbatasan yang ada, kita pandemi, kita bekerja secara virtual di rumah masing-masing, justru ide berkembang."

"Bukan hanya ide yang diberikan, tapi juga kesediaan untuk memberikan waktu, tenaga, pikiran."

"Hasilnya, anak-anak -walaupun pandemi, mereka mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan bahkan lebih lagi dibandingkan dengan sebelumnya," kata dia.

Jasmin menyebutkan, siswa mendapat kesempatan belajar dengan praktik langsung untuk -tak hanya berbelanja secara daring, tapi juga mengelola toko online. 

"Siswa yang menjadi manajer toko mengelola toko virtual melalui dashboard."

"Mereka yang input nama produk, berapa stok, mengunggah deskripsi dan foto, juga mengelola pesanan masuk, merekap, mengatur jadwal pengiriman."

"Ini semua mereka lakukan, yang dulu mereka lakukan di kelas dalam bentuk transaksi langsung, yang mereka lakukan sekarang kekinian banget," sebut Jasmin. 

Jasmin lalu menyebut, pencapaian ini bukanlah hal yang harus disombongkan, tapi perlu disebarkan agar lebih banyak orang yang menyadari pentingnya kerjasama.

"Ini bukan soal 'menepuk dada'," kata Jasmin.

"Pandemi ini masih akan panjang kelihatannya, dan apa yang kita akan hadapi di masa depan, masih merupakan tanda tanya."

"Tidak ada yang bisa menjelaskan atau membayangkan kita akan hidup seperti apa, dan bagaimana sekolah akan berjalan," sebut dia.

"Karena itu saya pikir, yang menjadi kunci agar kita bisa menjalan ini adalah sinergi antara sekolah dengan rumah, antara guru dan orangtua," tutur Jasmin.

Baca juga: Ketika PR Sekolah Bisa Mengganggu Kesehatan Keluarga...

Di saat semua pihak melihat ke depan, dan menyadari perlunya bekerjasama menyiapkan pendidikan terbaik yang bisa diberikan bagi anak-anak, maka jalan pun akan terbuka.

"Masing-masing dalam keterbatasannya, tetapi juga masing-masing dengan keahlian, dengan potensi yang dimiliki, berpikir apa yang bisa dilakukan bersama-sama untuk anak-anak," ungkap Jasmin.

"Dengan demikian yang berat bisa dibuat menjadi lebih ringan, dan yang rumit bisa diurai bersama-sama, sehingga bisa ketemu solusinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com