Reaksi alergi atau asma yang disebabkan oleh bulu kucing dapat muncul pada semua tahap kehidupan, tetapi hanya muncul pada 10 persen populasi di dunia.
Beberapa gejala umum alergi atau asma biasanya bersin atau gatal-gatal.
Jika ibu hamil memiliki alergi rambut atau bulu kucing, bisa menerapkan beberapa langkah pencegahan selama masa kehamilan. Contohnya, angan membiarkan kucing naik ke tempat tidur, memiliki ventilasi di kamar, atau lebih sering membersihkan debu di karpet dan sofa.
Namun, jika ibu hamil tidak menunjukkan gejala alergi apa pun, maka ia tidak perlu mengambil tindakan tertentu.
Baca juga: Alergi, Flu dan Virus Corona, Bagaimana Membedakan Gejalanya?
4. Kucing adalah hewan agresif dan bisa melukai
Beberapa orang mengatakan kucing adalah hewan "agresif" dan mendatangkan kerugian.
Kucing terkadang sangat ekspresif dan bisa menunjukkan apa yang ia rasakan dengan mencakar atau menggigit. Tetapi tidak ada indikasi bahwa kucing akan agresif di sekitar ibu hamil.
5. Kucing dapat menyakiti bayi
Anggapan lainnya adalah, kucing bisa menyerang bayi yang tidur. Kucing mungkin lebih protektif dan penasaran terhadap bayi, tapi kecil kemungkinannya kucing akan menyerang bayi.
Baca juga: 11 Hal yang Cuma Dipahami Pemilik Kucing
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang