KOMPAS.com - Munculnya reaksi negatif dari tubuh setelah mengonsumsi makanan tertentu bisa dijelaskan dengan dua kondisi, yakni alergi dan intoleransi.
Pada sejumlah kasus, kedua kondisi tersebut akan menimbulkan gejala yang hampir mirip. Padahal, alergi dan intoleransi memiliki perbedaan.
Jika kita mempunyai alergi, gejalanya cenderung jauh lebih parah dan terkadang mengancam nyawa, kata ahli alergi dan imunologi Mark Aronica, MD.
Karenanya kita perlu memahami perbedaan antara alergi dan intoleransi, supaya kita lebih siap menanganinya.
"Meskipun gejala alergi dan intoleransi mungkin tampak serupa, satu perbedaan yang jelas adalah bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh Anda," kata Aronica.
"Alergi dimediasi oleh sistem kekebalan Anda dan dapat memengaruhi banyak organ. Sedangkan masalah pencernaan yang terisolasi biasanya mengarah pada intoleransi makanan, bukan alergi."
Tanda intoleransi makanan
Kita sering mendengar beberapa orang mengatakan makanan tertentu "tidak cocok".
Misalnya, orang tersebut mengatakan susu atau produk susu membuat perutnya kembung, jadi ia sama sekali menghindari produk susu.
Lalu, apa sebenarnya intoleransi makanan? Aronica membagikan penyebabnya di bawah ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.