Pertama, para peneliti mengisolasi korteks serebral hewan.
Korteks serebral mensintesis rangsangan luar yang diterima oleh bagian lain dari otak untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah, hingga menjadikannya lokasi ideal untuk menghitung neuron.
Korteks hewan kemudian dipecah menjadi inti yang tersuspensi dari sel saraf untuk memungkinkan peneliti mulai menghitung neuron.
Perlu diketahui, otak yang lebih besar tidak berarti memiliki lebih banyak ruang untuk lebih banyak neuron.
Fakta ini dijelaskan dalam sebuah riset oleh Herculano-Houzel -yang dikenal sebagai kritikus eksperimen.
Dia menampilkan dua anjing, seekor anjing kampung seberat tujuh kilogram dan seekor anjing golden retriever seberat 30 kilogram.
Baca juga: Anjing Bisa Berbohong pada Tuannya, Benarkah?
Meski ukuran berbeda, namun kedua anjing tersebut mengandung jumlah neuron yang kira-kira sama.
Lalu, menariknya lagi, beruang yang memiliki otak jauh lebih besar, justru memiliki neuron yang lebih sedikit.
Dalam riset ini ditemukan korteks pada otak anjing yang diteliti memiliki sekitar 500 juta neuron, sedangkan kucing hanya sekitar 250 juta neuron.
Namun, temuan kandungan neuron ini menurut Herculano-Houzel tidak lantas mutlak membuktikan tingkat kecerdasan.
Sebab, menurut dia, beberapa kucing menampilkan diri mereka sangat pintar, sementara beberapa anjing mungkin tidak memenuhi standar yang ditetapkan secara ilmiah.
Baca juga: Mengendus Bisa Buat Anjing Bahagia, Mengapa?
Meski begitu, entah lebih pintar anjing atau pun kucing, dua hewan peliharaan ini tetaplah hewan yang selalu mampu menghibur, bukan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.