Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Puncak Rasa Kesepian Terjadi di Akhir Usia 20-an

Kompas.com - 19/05/2021, 13:29 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Bertentangan dengan anggapan bahwa di usia 20-an biasanya seseorang dikelilingi banyak teman, liburan, dan berbagai kesenangan, ternyata di usia ini sebenarnya banyak orang mengalami puncak rasa kesepian.

Hasil penelitian di tahun 2016 juga menunjukkan, masa setelah lulus kuliah dan mulai bekerja adalah periode yang rawan kesepian. Hal ini dialami oleh pria atau pun wanita.

Kesibukan baru yang dialami setelah memasuki dunia kerja dan juga jarang bertemu teman-teman kuliah, bisa jadi pemicunya.

Naresh Vissa, pendiri dan CEO dari Krish Media & Marketing yang pernah mengalami perasaan kesepian di usia 20-an tahun.

Baca juga: 12 Hal yang Bisa Dilakukan Ketika Kesepian

Saat itu dia baru saja menyelesaikan kuliah dan tinggal sendiri untuk pertama kalinya di apartemen satu kamar tidur dan jarang berpergian.

Seperti banyak orang berusia 20-an lainnya, Vissa masih lajang. Dia makan, tidur, dan bekerja dari rumah.

“Saya melihat ke luar jendela saya di Baltimore's Harbour East dan melihat orang lain berusia 20-an berpesta, pergi berkencan, dan bersenang-senang,” kata Vissa.

“Yang bisa saya lakukan saat itu hanyalah menutup tirai, mematikan lampu, dan menonton serial televisi.”

Mungkin saja saat itu dia merasa menjadi orang paling kesepian di antara generasi sebayanya. 

Baca juga: Cara Jawab Pertanyaan soal Gaji Saat Wawancara Kerja

Rasa kesepian muncul setelah kuliah

Pada tahun 2017, Jo Cox Loneliness Commission melakukan survei tentang kesepian pada pria di Inggris dan menemukan bahwa usia 35 tahun adalah saat mereka merasa paling kesepian. Lalu, 11 persen diantaranya mengaku merasa kesepian setiap hari.

Tess Brigham, terapis orang dewasa muda dan milenial berlisensi yang berbasis di San Francisco mengatakan bahwa memang ada banyak mitos mengenai orang dengan usia 20 tahunan.

ilustrasi jenuh dalam bekerja.SHUTTERSTOCK ilustrasi jenuh dalam bekerja.

“Banyak klien saya berpikir mereka perlu memiliki karier yang luar biasa, menikah atau setidaknya bertunangan, dan memiliki kehidupan sosial yang luar biasa sebelum mereka berusia 30 tahun, atau mereka dianggap telah gagal dalam beberapa hal,” tambah Brigham.

Baca juga: Kenali Kecenderungan Pasangan KDRT Sejak Pacaran

Jadi, dari mana asal kesepian itu?

Standar yang dibentuk masyarakat mungkin menjadi salah satu penyebabnya, dimana kita seakan-akan dituntut berhasil dalam banyak hal di usia muda. Jika kita tak bisa memenuhi salah satunya, kita merasa tertinggal dan kesepian.

Brigham mengatakan bahwa unggahan di media sosial juga menjadi salah satu penyebab orang muda merasa kesepian dan tak tahu arah.

Cobalah untuk tidak merasa gagal dan menyalahkan diri sendiri ketika melihat orang lain atau influencer di media sosial terlihat memiliki kehidupan yang lebih baik dari kita. Jangan langsung merasa putus asa.

Baca juga: Masuk Usia 25 Tahun, Brisia Jodie: Umur-umur yang Rawan Sekali

“Meskipun 20-an tahun penuh dengan petualangan dan kegembiraan, periode itu juga saat untuk menentukan siapa kamu dan jenis kehidupan yang ingin kamu jalanik,” kata Brigham.

Tidak heran jika teman-teman kuliah kamu dan kamu jarang bertemu, karena mereka pun sedang mengejar tujuannya masing-masing.

Brigham juga mengungkapkan bahwa kebanyakan dewasa muda atau yang sedang berkuliah harus aktif menjalin dan membangun persahabatan.

Dengan banyaknya pertemanan yang terjalin bahkan saling mendukung, ini menyebabkan masalah kesepian yang ada menjadi teratasi.

Baca juga: Pilihan Hidup Melajang Tak Selalu Berujung Kesepian

Berdasarkan penelitian tahun 1978, sosiolog telah lama mempertimbangkan tiga kondisi penting untuk menjalin pertemanan: kedekatan, interaksi berulang dan tidak terencana, dan pengaturan yang mendorong orang untuk saling menjaga.

Menariknya, tiga kondisi ini tidak lagi muncul ketika telah melewati fase lulus kuliah dan berpisah.

Bagaimana cara memutus siklus kesepian ini?

Untuk memutus siklus rasa kesepian ini, ubahlah perspektif sehingga bisa mengubah pandangan kamu terhadap banyak hal.

Ubah pandangan kamu yang merasa tertinggal dan gagal ketika melihat teman di media sosial yang telah berhasil mencapai sesuatu. Alih-alih merasa sedih, kamu bisa untuk mulai mengubahnya dengan mengirimkan pesan kepadanya dan ikut senang atas kebahagiaannya.

Baca juga: Mengapa Sulit Dapat Pasangan Serius Lewat Kencan Online?

Kamu juga bisa untuk menawarkan bertemu dan bertukar pikiran dengan mereka, agar dapat mendapatkan pelajaran baru dalam hidup. 

Berikut beberapa tips untuk memutuskan siklus kesepian yang dia rasakan dengan menetapkan tujuan sederhana seperti membaca buku baru tiap bulan, menonton film atau esrial, mendengar podcast, atau berhenti bergaul dengan orang-orang negatif, termasuk pertemanan di media sosial.

Memang setiap orang memiliki alasan dan penyebab tersendiri dalam merasa kesepian. Namun, jika kamu bisa, ada baiknya untuk mencoba lebih menampilkan diri dan menetapkan tujuan.

Ini berarti kamu harus membuka diri, berkenalan dengan orang baru atau mencoba hal baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com