Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2021, 18:33 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

  • Waspadai foto yang tersebar

Pikirkan lagi soal foto kita yang pernah tersebar secara daring termasuk lewat media sosial atau aplikasi chatting.

Baca juga: Belajar dari Rachel Venya, Awas Terjebak Doxing, Apa Itu?

Waspadai bagaimana itu bisa diakses dan dipakai untuk merugikan kita di kemudian hari.

Pertimbangkan untuk menghapus informasi pribadi dari basis data publik.

Kini ada ada beberapa layanan yang bisa kita pakai untuk menghapus data yang tidak berkenan diketahui orang.

Kita bisa menghapus data pribadi yang tersedia di layanan Google dengan mengakses laman berikut, https://s.id/hapusdatapribadi.

  • Periksa pengaturan media sosial

Seringkali sumber data pribadi adalah media sosial yang kita gunakan. Karena itu, cek lagi soal pengaturan privasi untuk mengetahui informasi apa yang bisa dilihat orang lain.

Hapus dan batasi konten yang dianggap dapat merugikan atau berbahaya di masa mendatang.

  • Nonaktifkan pelacakan lokasi

Biasakan untuk menonaktifkan pelacakan lokasi untuk akun media sosial apa pun.

Jangan pernah membagikan lokasi real-time di media sosial agar tidak memicu perilaku doxing.

  • Hindari mengunggah data pribadi

Hindari mengunggah KTP, tiket, foto rumah, foto anak dengan seragam sekolah, nama lengkap dan informasi pribadi lain yang dapat membuka privasi kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com