Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, tinggi rendahnya gula darah terkait dengan perkembangan dua penyakit terkait peradangan yang paling umum: diabetes tipe 2 dan rheumatoid arthritis.
Makanan yang mengandung banyak sirup atau gula tambahan seperti minuman soda atau berbagai saus, bisa menjadi pemicu peradangan dalam tubuh.
"Sirup jagung fruktosa adalah aditif olahan yang sering ditambahkan ke makanan kemasan untuk membantu mengawetkan," kata Fine.
“Gula yang diproses seperti ini, seringkali tidak ditulis sebagai ‘gula,’ pada banyak makanan kemasan. Bahkan makanan yang tidak manis pun sering mengandung gula karena dipakai untuk mengawetkan."
Jadi kita sebaiknya memperhatikan label nutrisi pada kemasan makanan, apakah ada komponen yang berakhiran -osa, seperti dekstrosa atau maltosa, karena pada dasarnya itu adalah gula.
Batayneh mengatakan jika kita terlalu memanjakan diri dengan makanan manis secara berlebihan, ini bisa membuat persendian terasa kaku dan kita merasa lelah atau tidak bertenaga setelahnya.
Perlu disadari kejadian seperti ini mungkin menjadi beberapa tanda peradangan awal di tubuh kita.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mengurangi Konsumsi Gula
2. Pemanis buatan
Batayneh mengungkapkan bahwa makanan dan minuman yang dimaniskan secara artifisial juga perlu dihindari.
Aspartam terdiri dari tiga bahan kimia: asam aspartat, fenilalanin, dan metanol. Ketiga bahan ini merupakan pemanis buatan yang ditemukan dalam ribuan makanan serta soda diet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.