KOMPAS.com - Bintang sepakbola Cristiano Ronaldo jadi pembicaraan karena menyingkirkan minuman bersoda di meja saat jumpa media pertandingan Euro 2020.
Ia kemudian mengingatkan publik pentingnya air putih untuk kesehatan tubuh. Saran ini agaknya harus didengarkan, terbukti dari fisiknya yang bugar dan terus terjaga di usia 36 tahun.
Sebenarnya, softdrink sudah sejak lama dikenal sebagai sumber masalah bagi kesehatan. Hal ini karena kandungan gula dan kalori yang sangat tinggi dalam sebotol minuman bersoda.
Berlaku juga untuk minuman soda diet meski diklaim lebih rendah gula dan kalori. Kebiasaan menenggak minuman bersoda akan memicu berbagai risiko kesehatan yang berbahaya.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Berang Disuguhi Soda, Ingatkan Pentingnya Air Putih
Berikut adalah tujuh dampak buruk minuman bersoda bagi kesehatan tubuh yakni:
Minuman bersoda mengandung fruktosa alias gula cair yang tidak bisa membuat kenyang. Bahkan kita cenderung ingin makan lagi sehingga menambah jumlah asupan kalori yang masuk ke tubuh.
Hal ini memicu kenaikan berat badan dan obesitas dalam jangka panjang. Salah satu penelitian pada anak-anak membuktikan, setiap porsi minuman manis setiap hari dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas sebesar 60 persen.
Baca juga: 7 Alasan Mengapa Perlu Menghindari Soda
Fruktosa berlebih dalam sekaleng minuman bersoda membuat kerja organ liver bertambah. Metabolisme berlebih ini kemudian menjadikannya sebagai lemak yang bisa menyebabkan bebeberapa masalah kesehatan.
Jumlah lemak yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit hati berlemak nonalkohol.
Kebiasaan minum soda membuat tubuh kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin. Akibatnya, pankreas harus membuat lebih banyak insulin untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah sehingga kadarnya berlebihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.