Kabar duka dengan unggahan video-video terakhir menjelang kematiannya pun menjadi berita di banyak media di Amerika Serikat.
Sama seperti banyak warga AS lainnya, Blankenbiller juga termasuk orang yang ragu untuk mendapatkan vaksin, karena membaca informasi yang bertentangan tentang vaksin Covid-19.
Bahkan, dia dan keluarganya tidak ingin mendapatkan vaksin sampai semua orang divaksin.
“Bukan rahasia lagi bahwa ini adalah sesuatu yang harus ditanggapi dengan serius. Namun ada banyak informasi menyesatkan di luar sana,” kata saudara perempuannya, Cristina Blankenbiller.
Lalu, saat akhirnya sepakat untuk mendapatkan vaksinasi, Blankenbiller pun membuat janji temu bersama ibu dan dua saudara perempuannya.
Namun, mereka jatuh sakit sebelum waktu vaksinasi.
Baca juga: Apakah Boleh Minum Alkohol Setelah Divaksin Covid-19?
Blankenbiller mendapat gejala paling parah. Kadar oksigen dalam darahnya terus menurun saat dirujuk ke Orange County Medical Center.
Di sana dia dijaga oleh dokter, para perawat, dan termasuk 15.000 followers TikTok-nya, yang menantikan kabar kesembuhannya.
Selama perawatan, keluarga Blankenbiller sama sekali tak diizinkan untuk berkunjung. hingga mereka mendapatkan informasi bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan lagi untuk dia.
Empat video terakhir Blankenbiller diambil di rumah sakit. Ada sebuah video pada 13 Agustus, terdengar teriakan dari kamar lain, membuat Blankenbiller terlihat ketakutan.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.