Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2021, 10:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski diidentikkan dengan penyakitnya "orang tua", penyakit parkinson dapat menimpa individu di usia berapa pun.

Pada penderita parkinson, kelainan saraf akan berkembang dan bertambah berat seiring waktu.

Salah satu masalah yang umum ditemukan pada penderita parkinson adalah hipotensi ortostatik (orthostatic hypotension).

Baca juga: Makanan untuk Meredakan Penyakit Parkinson, Apa Saja?

Hipotensi ortostatik adalah tekanan darah rendah yang disebabkan pembuluh darah yang gagal menyempit.

Mereka yang memiliki masalah terkait jantung atau sudah berumur berisiko terjatuh jika mengalami hipotensi ortostatik.

Namun kondisi tersebut bisa dikelola dengan menggunakan fitur pelacakan tekanan darah yang terdapat pada jam tangan pintar (smartwatch) buatan Samsung.

Smartwatch Samsung yang dimaksud meliputi Galaxy Watch Active 2, Galaxy Watch 3, dan Galaxy Watch 4, serta Galaxy Watch 4 Classic.

Sebuah studi terbaru yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Neurology menemukan, fitur pelacakan tekanan darah di beragam Galaxy watch tesebut dapat membantu penderita parkinson.

Baca juga: Minuman Berkafein Dinilai Ampuh Kurangi Risiko Parkinson

Pasalnya, keempat smartwatch besutan raksasa teknologi Korea itu menggunakan analisis gelombang nadi dengan sensor detak jantung untuk memantau tekanan darah.

Dr Jin Whan Cho di Samsung Medical Center, dan Dr Jong Hyeon Ahn membandingkan pembacaan tekanan darah pada Galaxy Watch 3 dengan alat ukur tekanan darah (sphygmomanometer).

Dari uji coba para peneliti, ditemukan keakuratan pembacaan tekanan darah Galaxy Watch 3 sebanding dengan pembacaan alat ukur tekanan darah.

Pengujian dilakukan pada 56 pasien dengan usia rata-rata 66,9 tahun.

Standar penyimpangan atau deviasi antara Galaxy Watch 3 dan sphygmomanometer adalah 0,4 ± 4,6 mmHg untuk tekanan darah sistolik.

Sementara itu, penyimpangan hasil tekanan darah diastolik antara Galaxy Watch 3 dan sphygmomanometer sebesar 1,1 ± 4,5 mmHg.

Baca juga: Kenali, Gejala Penyakit Parkinson dan Penanganannya

Koefisien korelasi (r) di antara kedua perangkat adalah 0,967 (tekanan darah sistolik) dan 0,916 (tekanan darah diastolik).

Kesimpulannya, tingkat keakuratan kedua perangkat tersebut nyaris sama.

"Hipotensi ortostatik adalah gejala umum dan menantang yang memengaruhi penderita parkinson," demikian keterangan tim peneliti.

"Tetapi sulit untuk mendeteksi hipotensi ortostatik hanya dengan mengamati gejala, dan masalah itu mungkin tidak terdeteksi saat pengukuran tekanan darah."

"Jika kita dapat menggunakan jam tangan pintar untuk mengukur tekanan darah pasien secara teratur dan mendeteksi masalah di awal, itu akan sangat membantu mengobati dan mengelola penyakit parkinson."


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com