KOMPAS.com – Takut pada jarum suntik kerap dijadikan alasan seseorang untuk menghindari vaksinasi Covid-19.
Padahal, vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, vaksinasi juga kerap dijadikan syarat untuk memasuki atau mengikuti suatu acara, membuat vaksinasi menjadi hal “wajib.”
Kendati demikian, tak dapat dipungkiri, orang yang takut jarum suntik memang benar-benar ada. Bahkan, ada yang rasa takutnya sudah mencapai tahap fobia, alias trypanophobia.
Baca juga: Takut Jarum Suntik Berlebihan, Waspadai Trypanophobia
Penderita trypaphobia akut bisa pingsan saat melihat jarum suntik, atau saat melihat darah diambil, baik di badannya sendiri atau orang lain.
Lalu, detak jantungya akan semakin kencang sementara tekanan darahnya menjadi turun karena stres parah.
Karena itu, tak jarang penderita trypanophobia mau disuntik atau divaksinasi akibat merasa malu dan takut dihina atau dicap “cengeng.”
Lantas, bagaimana mengatasinya? Apa penyebabnya? Apakah mereka bisa disembuhkan?
Istilah trypanophobia muncul pada tahun 1994, setelah American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders memasukkan ketakutan akut akan jarum suntik ke dalam daftar fobia.
Trypanophobia akut dapat membuat seseorang memiliki reaksi ketakutan ekstrim, sampai-sampai ia ketakutan saat anak atau hewan peliharaannya menerima injeksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.