Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Trigeminal Neuralgia, Keluhan Nyeri Berat akibat Kelainan Saraf

Kompas.com - 08/10/2021, 18:44 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Migrain, nyeri kepala tipe tegang, nyeri kepala kluster, glaukoma, sinusitis, temporomandibular joint pain (TMJ), dan masalah gusi juga bisa menyebabkan nyeri pada wajah.

Walaupun kecurigaan nyeri wajah akibat trigeminal neuralgia berdasarkan riwayat penyakit pasien, untuk memastikannya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang radiologi, yaitu MRI, guna memastikan diagnosis dan menyingkirkan penyakit lain yang bukan trigeminal neuralgia.

Baca juga: 7 Tanda Kerusakan Saraf

Pengobatan trigeminal neuralgia

Serangan nyeri berat berulangkali bukan saja mengakibatkan penderitaan, tetapi mengganggu produktivitas kerja karena penderita tak mampu melakukan apa-apa selain menahan nyeri.

Pengobatan atau penanganan trigeminal neuralgia biasanya dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah dengan pemberian obat antiepilepsi.

Bila nyeri masih ada dan tidak ada perbaikan, maka akan dipertimbangkan untuk meningkatkan dosis atau mengombinasikan obat.

Bila hal-hal tersebut tak kunjung meringankan nyeri, maka dokter akan menganjurkan tindakan bedah mikro, yang dinamakan MVD (MicroVascular Decompression).

Tyo menjelaskan, di RS Pusat Otak Nasional, bisa dilakukan tindakan MVD. Tindakan ini tergolong bedah minimal dengan hasil yang lebih manjur. Angka bebas nyeri pascatindakan mencapai 90 persen.

MVD ini merupakan pilihan pengobatan utama dan tidak ada pantangan usia atau tidak ada batasan usia, selama kondisi kesehatan memungkinkan dilakukan tindakan pembedahan.

“Pasien tertua yang pernah kami tangani dengan MVD berusia 85 tahun dan beliau sangat bersyukur karena nyeri trigeminal neuralgia yang beliau alami dapat teratasi.”

Baca juga: Sebagian Pasien Covid-19 Juga Mengalami Gangguan Saraf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com