Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Puber Kedua pada Pria dan Wanita, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 21/10/2021, 08:42 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Istilah puber kedua sering kita kenal dan sering kali ditujukan pada pria pada sekitar usia 40 tahun. Fenomena ini sering dikaitkan dengan perubahan perilaku yang kembali "muda", misalnya lebih senang bersolek.

Meski banyak ditujukan pada pria, puber kedua juga bisa terjadi pada wanita.

Namun, di dunia medis sebetulnya tidak ada istilah puber kedua.

Menurut Konsultan Andrologi-Urologi, dr Widi Atmoko, SpU(K), pada usia 40an tahun ke atas, pria justru mengalami kebalikan dari pubertas atau andropause, sementara pada wanita terjadi menopause.

"Secara medis tidak ada pubertas kedua."

"Secara definisi, pubertas kalau untuk laki-laki usianya sekitar 14 tahun. Terjadi perubahan suara, timbul jakun. Kalau pada perempuan adanya payudara. Tapi tidak lagi kejadian seperti itu jadi bukan pubertas."

Demikian diungkapkan oleh Widi dalam webinar bersama Eka Hospital, Men's Health and Couple Clinic, Selasa (19/10/2021).

Pada masa andropause atau menopause, pria dan wanita bisa mengalami gejala fisik, psikologis, maupun seksual, seperti memiliki masalah depresi, libido rendah, dan disfungsi seksual.

Kondisi ini, kata Widi, lebih tepat jika disebut midlife crisis.

"Secara umum, mungkin karena lingkungan dan sebagainya, dia merasa seperti puber lagi," ucap Widi.

Baca juga: 15 Gangguan Kesehatan di Usia 40 Tahun yang Perlu Diwaspadai

Midlife crisis

Midlife crisis, yang lebih dikenal dengan istilah puber kedua, ternyata tak dialami oleh semua orang.UNSPLASH/BRUNO AGUIRRE Midlife crisis, yang lebih dikenal dengan istilah puber kedua, ternyata tak dialami oleh semua orang.
Midlife crisis, yang lebih dikenal dengan istilah puber kedua, ternyata tak dialami oleh semua orang.

Melansir Verywell Mind, sebuah survei bertajuk Midlife in the United States mengeluarkan polling. Survei mengungkapkan, hanya sekitar 26 persen peserta yang mengalami midlife crisis.

Kebanyakan peserta survei melaporkan midlife crisis terjadi sebelum usia 45 tahun atau setelah 50 tahun.

Satu dari empat orang yang melaporkan mengalami midlife crisis mengatakan kondisi tersebut dipicu dari kejadian besar di hidup mereka, alih-alih sekadar faktor usia.

Beberapa faktor tersebut termasuk perceraian, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang tercinta, atau pindah tempat tinggal.

Banyak dari mereka yang mengalami midlife crisis mempertanyakan tentang sejumlah hal dalam hidup. Misalnya, menyesali karir di masa lalu atau mempertanyakan kenapa mereka tidak bisa hidup di kehidupan yang mereka impikan dulu.

Midlife crisis ini memang dapat menunjukkan sejumlah gejala, yang banyak disebut oleh awam sebagai puber kedua.

Menurut American Psychological Association, midlife crisis adalah bentuk krisis emosional yang menyebabkan adanya perubahan besar dalam perilaku sebagian orang, seperti:

  • Mengabaikan higienitas
  • Perubahan pola tidur yang dramatis
  • Kenaikan atau penurunan berat badan
  • Perubahan suasana hati yang jelas, seperti lebih mudah marah, terganggu, sedih, dan cemas
  • Menarik diri dari rutinitas atau hubungan.

Baca juga: 7 Tips Menurunkan Berat Badan di Usia 40 Tahun ke Atas

Tingkat kebahagiaan meningkat di usia 50 tahun

Kondisi yang dialami ketika memasuki midlife crisis tak selalu buruk. Sebagian orang menjadi lebih ingin tahu terhadap hal-hal yang belum pernah mereka ungkap sebelumnya.FREEPIK/MARY MARKEVICH Kondisi yang dialami ketika memasuki midlife crisis tak selalu buruk. Sebagian orang menjadi lebih ingin tahu terhadap hal-hal yang belum pernah mereka ungkap sebelumnya.
Meski begitu, ada banyak studi yang mengindikasikan bahwa tingkat kebahagiaan akan meningkat lagi di usia sekitar 50 tahun.

Data studi dari setengah juta orang Amerika dan Eropa menemukan kecenderungan tren itu benar. Individu di usia 60an tahun merasa tidak pernah sebahagia itu sebelumnya, sementara individu di usia 40an tahun merasa ada di titik terendahnya.

Kondisi yang dialami ketika memasuki midlife crisis tak selalu buruk. Sebagian orang menjadi lebih ingin tahu terhadap hal-hal yang belum pernah mereka ungkap sebelumnya.

Kecemasan dan ketidakpastian yang dialami membantu mereka menemukan ide-ide baru dalam hidup.

Namun, jika mengalami stres negatif yang mengganggu aktivitas harian, meminta bantuan profesional dapat menjadi solusi.

Baca juga: 10 Makanan Tak Sehat yang Harus Dibatasi di Usia 40 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com