Sama halnya dengan extraversion-introversion, semua orang yang menghabiskan waktu guna merasakan dan berintuisi menggantungkan dirinya pada situasinya. Menurut MBTI, orang cenderung dominan di satu bidang atau lainnya.
Orang yang lebih menyukai sensing memiliki kecenderung memberikan banyak perhatian pada kenyataan, khususnya untuk yang dapat mereka pelajari dari indra mereka sendiri. Oleh sebab itu, orang-orang yang demikian suka belajar dengan cara mempraktikkan segala sesuatunya secara langsung.
Sedangkan, orang yang menyukai intuition memberi perhatian lebih pada suka membayangkan masa depan dan berpikir secara abstrak.
Baca juga: Tes Kepribadian, Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Bakat Terpendam
Skala ini berfokus terhadap cara orang mengambil keputusan sesuai informasi yang mereka terima dari penginderaan atau intuisi mereka. Orang yang suka berpikir lebih menekankan pada fakta dan data objektif.
Orang yang suka berpikir lebih cenderung konsisten, logis, dan impersonal ketika menimbang keputusan.
Berkebalikan dengan hal itu, orang yang lebih menyukai feeling atau perasaan punya kecenderungan mempertimbangkan orang dan emosi ketika hendak mengambil suatu kesimpulan.
Skala terakhir ini menentukan cara seseorang saat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Apakah mereka termasuk orang yang condong ke arah penilaian lebih menyukai struktur dan keputusan yang tegas atau orang yang condong ke arah persepsi lebih terbuka, fleksibel, dan mudah beradaptasi.
Baca juga: Mengenali Sifat Temperamental dan Cara Sehat Mengatasinya
Dari empat domain yang berhasil dikelompokkan itu, lantas dibagi menjadi 16 tipe kepribadian yang berbeda-beda dengan penggabungan huruf awal E-I-S-N-T-F-J-P.
Berikut tipe-tipenya:
ISTJ - inspektur
ISTP - sang perajin
ISFJ - sang pelindung
ISFP - artis/ seniman
INFJ - sang pengacara
INFP - mediator
INTJ - arsitek
INTP - sang pemikir