Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2021, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rokok elektrik belakangan ini menjadi alternatif bagi perokok aktif untuk mengobati kecanduan mereka terhadap rokok tembakau.

Sebagian besar percaya, rokok elektrik dapat mengurangi kecanduan menghisap rokok tembakau secara berkala, walau hasilnya tidaklah instan.

Pilihan rokok ini lebih populer ketimbang produk rokok lainnya, terutama bagi anak muda, karena menawarkan berbagai macam rasa, mudah dibawa, dan modelnya yang menarik.

Walau demikian, ternyata rokok elektrik tak sepenuhnya mampu mengurangi tingkat kecanduan seseorang yang biasa menghisap rokok tembakau.

Hal ini dikemukakan dalam studi terbaru yang dipublikasikam secara online di JAMA Network Open pada 19 Oktober yang lalu.

Para peneliti menemukan bahwa di antara orang Amerika yang baru-baru ini berhenti merokok dan beralih menggunakan rokok elektrik, justru memiliki peluang untuk kambuh di masa depan, jika dibandingkan dengan non-pengguna rokok elektrik.

Mereka juga mendapati bahwa risiko kambuh sebenarnya meningkat di antara mantan perokok yang beralih menggunakan semua jenis produk tembakau non-rokok, termasuk rokok elektrik, shisha, dan tembakau tanpa asap.

Studi ini dilakukan menyusul keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang mengeluarkan izin pertama kali untuk produk rokok elektrik.

Pada pekan lalu, otoritas setempat mengumumkan pemberian izin kepada R.J Reynold Tobacco Company (RJRT) yang akan terus menjual produk vape dengan rasa tembakau Vuse.

FDA memberikan izin itu dengan dalih produk rokok elektrik produksi RJRT dapat menguntungkan perokok dewasa yang kecanduan, baik sepenuhnya atau dengan pengurangan konsumsi rokok yang signifikan dengan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya.

Namun, FDA menegaskan bahwa pihaknya tidak menyetujui anggapan bahwa rokok elektrik ampuh digunakan sebagai alat bantu berhenti merokok.

Baca juga: Tetap Berbahaya, Ini Dampak Rokok Elektrik untuk Kesehatan

Perdebatan rokok elektrik

Penggunaan rokok elektrik sebagai cara untuk mengurangi tingkat kecanduan seseorang yang terbiasa menghisap rokok tembakau, masih menjadi perdebatan.

Menurut studi yang dipublikasikan JAMA Network Open, rokok elektrik tidak sepenuhnya terbukti mengurangi tingkat kecanduan seseorang terhadap rokok tembakau.

Namun, ada studi terbaru yang berpendapat lain. Studi ini menyebut badan penelitian justru menjadi biang kebingungan soal efek rokok elektrik pada penghentian kebiasaan merokok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com