Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Buncit Berpenyakit Jantung, Jadikan Badan Keren Berotot

Kompas.com - 26/10/2021, 06:53 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com – Bisa memiliki bentuk tubuh keren dan berotot tentu bukan perkara mudah. Terlebih lagi jika mengalami masalah kesehatan yang membuat berat badan sukar turun.

Namun, bukan berarti hal itu tak bisa dilakukan sama sekali.

Buktinya, seorang pria asal Jerman, Andre Patris berhasil membuat tubuhnya yang besar dengan perut buncit menjadi terlihat lebih indah dan berotot.

Bahkan dia menjadi coach di National Bodybuilding, meski sebelumnya sempat menjalani operasi jantung.

Baca juga: Manfaat Olahraga Bukan Hanya Penurunan Berat Badan

Andre membagikan cerita inspiratif ini melalui akun Instagram miliknya tersebut rupanya tak mendapatkan tubuhnya itu dengan mudah.

Dia harus berjuang mengalahkan rasa khawatir yang ada dalam dirinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by andrepatris (@andrepatris)

Hal itu diungkapkan Andre dalam caption di unggahannya yang memperlihatkan berbagai foto before and after-nya.

Caption tersebut ditulis dalam bahasa Jerman, yang jika diterjemahkan berbunyi seperti berikut:

“Orang-orang melihat bentuk tubuhku ini dan berpikir bahwa sangat mudah untukku mendapatkannya."

"Tidak. Aku memiliki masalah dan rintangan sendiri, sama seperti orang lain,” tulis dia.

“Tak terhitung seberapa sering aku takut melakukan heavy squat karena khawatir tentang aorta (arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh) buatan di tubuhku."

Baca juga: Transformasi yang Dilakukan Christian Bale, Amankah bagi Kesehatan?

"Juga, seberapa sering aku memiliki masalah punggung dan lutut, berapa lama tendon bisep meradang."

"Seberapa sering aku tidak bisa mengonsumsi cukup protein dan seberapa sering aku makan dan tidur terlalu sedikit.”

“Bedanya, bukan berarti aku tak memiliki masalah. Tapi, aku mencoba untuk hidup dengan masalah-masalah itu."

"Di beberapa titik, aku menerimanya dan mencoba untuk menjalaninya. Ya, bisep-ku sakit saat mencoba curling. Jadi, aku mencari cara untuk melatih bisep tanpa membuatnya sakit.

“Aku belum bisa melakukannya hingga dua tahun lamanya. Apakah itu berarti aku harus menjatuhkan diri ke lantai dan mulai menangis dan menendang-nendang?"

"Tidak, aku akan melanjutkannya. Jika kamu ingin menjadi lebih baik dari yang lain, kamu harus bisa melakukan lebih dari yang lain."

"Jika aku mengatakan 'terlambat hari ini, lebih baik tidur saja' setiap jam 11 malam, mungkin aku hanya akan melakukannya seminggu sekali saja."

"Aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan,” papar dia.

Baca juga: Rahasia di Balik Transformasi Tubuh Mike Tyson

“Pepatah itu selalu membantuku. Lakukan apa yang perlu dilakukan! Ingatlah seberapa besar keinginanmu!” tulis dia dalam akun Instagram, @andrepatris.

Kini, unggahan Andre telah menerima banyak komentar, yang hampir semuanya mendukung transformasinya yang luar biasa.

Menariknya, seorang ahli bedah bahkan mengomentari postingan tersebut dan mengatakan: “Saya telah melakukan banyak sternotomi. Sangat bagus bisa pulih dengan baik."

Meski begitu, beberapa komentar lainnya terdengar skeptis dan sinis. Mereka justru melontarkan pertanyaan seperti, apakah Andre mencoba menggunakan steroid untuk membantunya membentuk otot.

Memang tak aneh muncul pertanyaan demikian. Sebab, sebelumnya ada seorang binaragawan Jerman bernama Jo Lindner yang mengaku menggunakan steroid di masa mudanya.

Kini, Lindner sudah menjadi sosok yang sangat menentang penyalahgunaan steroid.

Namun terlepas dari itu, usaha Andre untuk bertransformasi dari tubuh gemuknya, menjalani operasi, hingga berhasil jadi berotot merupakan sebuah pencapaian.

Ingat, tidak ada yang tidak mungkin jika berusaha sekuat tenaga untuk mencapai suatu tujuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com