Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterampilan yang Perlu Diajarkan Orangtua Saat Anak Berusia 10 Tahun

Kompas.com - 22/11/2021, 16:32 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber MSNBC

Nah, saat orang lain meragukan kita, kita pun akan mulai meragukan diri sendiri yang tertanam dalam jiwa kita. Orang lain itu pun akan mulai “menulis naskah” dalam kepala kita, menentukan bagaimana cara kita melihat diri sendiri.

Jangan biarkan itu terjadi. Ingat, siapa pun yang mengatakan ini tidak ingin kita mencoba apa pun yang kita raih dan membuat kita tetap merasa rendah diri, karena jika kita melakukannya, kita akan melampaui usaha yang dibuatnya.

Jadi, lebih baik, abaikan saja suara-suara di kepala kita.

Baca juga: Tips Pola Asuh agar Anak Lebih Cerdas

Ganti rasa takut dengan gairah

Kegagalan menempati peringkat pertama hal yang ditakuti, di atas kematian.

Kematian sendiri menempati peringkat tiga. Artinya, orang-orang lebih takut gagal jika dibandingkan dengan mati.

Nah, saat mengalami kegagalan dan ketakutan akan tampil depan orang banyak, Wurwand biasanya akan mengatakan pada dirinya sendiri, “Jane, kau tidak takut, kau penuh dengan gairah.”

Menurutnya, terkadang itu berhasil, sebab, adrenalin akan dikeluarkan tubuh saat kita merasa takut atau bergairah.

Pilihlah respons yang baik

Buang amarah ketika terjadi sesuatu yang tidak kita sukai. Ini akan mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama kita. Ingat, kita memang tidak dapat mengontrol apa yang terjadi, tetapi kita dapat memilih respons dengan baik.

Baca juga: Biarkan Anak Belajar dari Kegagalan Agar Lebih Tangguh

Buat diri nyaman

Carilah rasa kenyamanan saat kita merasa memiliki risiko tinggi dan merasa paling rentan. Terima rasa tidak nyaman dalam tubuh lalu biarkan kekuatan diri menguasainya,
Lalu, jangan takut dan jadilah berani agar tidak masuk ke jurang kehampaan.

Buang pencari masalah

Kita semua membutuhkan pemecah masalah di sekitar kita, bukan hanya pencari masalah. Jadi, abaikan orang-orang yang hanya melihat masalah tanpa mencari solusinya karena orang-orang seperti ini hanya akan menginfeksi orang lain dengan cepat, termasuk kita. Lalu, temukan orang-orang positif dan dapatkan solusi itu.

Melihat manfaat keberhasilan diri

Banyak orang mengukur keberhasilan diri secara pribadi. Padahal untuk menemukan tujuan hidup, kita harus mau membuat tindakan kita menjadi perbedaan, tak peduli seberapa berisikonya.

Lalu, tanyakan pada diri sendiri apa manfaat keberhasilan itu pada orang lain dan demi siapa kita berjuang. Sebab, kesuksesan itu perlu berguna bagi orang lain selain kita.

Baca juga: Mengapa Anak Tak Bisa Langsung Mewarnai Mengikuti Garis?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com