Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 14:27 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber MSN

KOMPAS.com - Selain karena rasanya yang lezat, buah pisang banyak dinikmati orang karena manfaatnya bagi kesehatan.

Misalnya saja, antioksidan di dalamnya yang dapat meningkatkan imunitas, membuat tidur lebih baik karena kandungan triptofan dan melatonin.

Atau, seratnya yang dapat memperlancar proses pencernaan dan kenyang lebih lama.

Nah baru-baru ini, penelitian mengungkapkan bahwa ada satu lagi manfaat kesehatan dari pisang, yaitu menyehatkan usus.

Fakta tentang manfaat pisang bagi usus rupanya berawal dari sebuah studi pada 2021 yang dilakukan oleh para peneliti asal Australia.

Studi yang bertujuan untuk lebih memahami hubungan antara usus besar dan kesehatan secara umum ini menemukan pentingnya mikrobioma usus yang seimbang.

Probiotik, atau bakteri hidup yang biasa ditemukan dalam makanan fermentasi dan suplemen rupanya dapar menjadi bakteri baik yang berguna bagi keseimbangan mikrobioma usus.

Lalu, apa hubungannya dengan pisang?

Pisang kaya akan jenis serat yang disebut sebagai larut, salah satu jenis prebiotik.

Baca juga: Lupakan Roti, Rasakan Manfaat Pisang untuk Umur Panjang

Menurut ahli diet terdaftar di Heading Health, Sally Twellman, prebiotik adalah “makanan “ bagi bakteri usus baik.

Makanan tersebut menyokong bakteri baik untuk melakukan berbagai aktivitas sehat dan memainkan peran penting dalam fungsi seperti pencernaan yang juga terkait sistem kekebalan tubuh.

Mengapa kesehatan usus itu penting?

Twellman menjelaskan, sistem pencernaan adalah dasar dari semua sistem kesehatan pada tubuh.

Pasalnya, jika bakteri baik mikrobioma usus tidak diberi prebiotik, bakteri ini akan mati, menciptakan ketidakseimbangan bakteri usus yang dikenal sebagai dysbiosis.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan di International Journal of Molecular Sciences menyebut, dysbiosis dapat berkontribusi pada berbagai kondisi kronis, seperti penyakit radang usus (IBS), obesitas, diabetes, dan kanker.

Menurut Twellman, hal tersebut disebabkan karena jika tidak ada bakteri sehat di usus, struktur sel akan melemah dan berujung pada peradangan kronis.

Halaman:
Sumber MSN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com