KOMPAS.com - Menurunkan berat badan memang sulit, namun mempertahankannya agar tetap ada pada batas normal lebih sulit lagi.
Guna menjawab pertanyaan itu, sejumlah peneliti menyusun riset untuk mengetahui cara beberapa orang menjaga berat badannya.
“Salah satu temuan yang paling mengesankan adalah bagaimana seseorang tetap fokus saat mengalami kemunduran," ujar Suzanne Phelan, soal fenemena kenaikan berat badan kembali setelah kita berhenti diet.
Baca juga: Tidur di Kamar Bercahaya Redup Bisa Menurunkan Berat Badan, Alasannya?
Ia merupkan peneliti utama sekaligus profesor di departemen kinesiologi dan kesehatan masyarakat di California Polytechnic State University, Amerika Serikat.
Menurutnya, cukup banyak yang menganggap hal itu bukanlah suatu kegagalan, melainkan gangguan.
Bahkan, banyak yang dapat langsung kembali melanjutkan pola hidup sehatnya setelah mengalami hal itu.
Dalam penelitian yang menganalisa respons tertulis dari lebih dari 6.000 orang di WW International Success Registry ini para peserta diberi pertanyaan open-ended.
Misalnya seperti apa tips untuk membuat seseorang terus termotivasi dan sukses dalam menurunkan berat badannya.
“Segerakan saja berolahraga, mulai, dan jangan berhenti. Tentu, akan ada tantangan seperti liburan dan suasana buruk, namun jangan berhenti,” ujar salah satu partisipan.
Partisipan yang sama mengatakan bahwa sebaiknya jangan menerima sebuah kesalahan kecil sebagai kegagalan total.
Ada pula yang mengatakan bahwa meski sudah melakukan segala hal dengan baik dan benar, timbangan tak kunjung menunjukkan berat ideal yang diinginkan.
Namun, tubuhnya merasakan perubahan itu, sehingga ia kembali bersemangat.
Baca juga: 3 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Aman
Kita juga perlu berpikir bahwa usaha untuk menurunkan berat badan ini adalah hal yang akan kita lakukan sepanjang usia.
“Jika kau ingin berat badanmu turun dan mempertahankannya, kau harus terus melakukannya. Ini lebih baik dibanding merasa sakit atau tidak senang sepanjang waktu,” tulis salah satu partisipan.
Lalu jika bicara soal memantau asupan makanan, kita disarankan lebih mempedulikan apa yang ada dalam piring makanan, bukan menghakimi diri sendiri.