Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2022, 11:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain karena aroma dan rasanya yang lezat, kopi juga menjadi salah satu minuman yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan.

Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan ke-71 American College of Cardiology, minum kopi — terutama 2-3 cangkir sehari — dapat mengurangi risiko penyakit jantung yang lebih rendah dan ritme jantung yang berbahaya.

Di samping itu, penelitian tersebut juga mengungkapkan, minum kopi setiap hari dapat membuat umur panjang, khususnya bagi penderita penyakit kardiovaskular.

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Bisa Hilangkan Lemak Perut

Para peneliti mengatakan analisis — yang terbesar untuk melihat peran potensial kopi dalam penyakit jantung dan kematian — memberikan kepastian bahwa kopi yang selama ini dianggap buruk untuk kesehatan jantung sebenarnya justru bisa melindungi jantung.

"Karena kopi dapat mempercepat detak jantung, beberapa orang khawatir meminumnya dapat memicu atau memperburuk masalah jantung tertentu. Di sinilah saran medis umum untuk berhenti minum kopi mungkin berasal."

Demikian penuturan Peter M. Kistler, penulis senior penelitian tersebut, yang juga profesor dan Kepala Penelitian Aritmia di Alfred Hospital and Baker Heart Institute di Melbourne, Australia.

"Data kami juga menunjukkan, asupan kopi setiap hari tidak boleh dihilangkan, melainkan dimasukkan sebagai bagian dari diet sehat untuk orang dengan dan tanpa penyakit jantung."

"Kami menemukan bahwa minum kopi memiliki efek netral — tidak membahayakan — atau dikaitkan dengan manfaat bagi kesehatan jantung," ujar dia.

Baca juga: Cegah Masalah Tidur Setelah Minum Kopi dengan Brokoli

Kebiasaan minum kopi setiap hari berkaitan dengan kesehatan jantung.Unsplash/Candice Picard Kebiasaan minum kopi setiap hari berkaitan dengan kesehatan jantung.
Tingkat konsumsi kopi

Kistler dan timnya menggunakan data dari UK BioBank, database prospektif skala besar dengan informasi kesehatan dari lebih dari setengah juta orang yang diikuti setidaknya selama 10 tahun.

Para peneliti mengamati berbagai tingkat konsumsi kopi mulai dari 1-6 cangkir sehari dan hubungannya dengan masalah irama jantung (aritmia).

Juga diteliti kaitannya dengan penyakit kardiovaskular lainnya seperti penyakit arteri koroner, gagal jantung dan stroke, serta kematian total akibat penyakit jantung.

Pasien dikelompokkan berdasarkan seberapa banyak kopi yang mereka minum setiap hari: 0, <1, 1, 2-3, 4-5, >5 cangkir per hari.

Baca juga: Suka Minum Kopi Termasuk Warisan Genetik dari Orang Tua

Secara keseluruhan, mereka tidak menemukan efek buruk kopi atau dalam banyak kasus, pengurangan signifikan dalam risiko kardiovaskular setelah mengontrol olahraga, alkohol, merokok, diabetes, dan tekanan darah tinggi juga dapat berperan dalam kesehatan jantung maupun umur panjang.

Pada studi pertama, para peneliti memeriksa data dari 382.535 orang tanpa penyakit jantung.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah minum kopi berperan dalam perkembangan penyakit jantung atau stroke selama 10 tahun masa tindak lanjut.

Usia rata-rata peserta adalah 57 tahun dan setengahnya adalah perempuan.

Secara umum, minum 2-3 cangkir kopi sehari dikaitkan dengan manfaat terbesar, yang berarti risiko 10-15 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, gagal jantung, masalah irama jantung, atau kematian karena alasan apa pun.

Risiko stroke atau kematian terkait jantung juga paling rendah di antara orang yang minum satu cangkir kopi sehari dan manfaat paling maksimal terlihat di antara orang yang minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari.

Selanjutnya, studi kedua melibatkan 34.279 orang yang memiliki beberapa bentuk penyakit kardiovaskular.

Asupan kopi 2-3 cangkir sehari dikaitkan dengan kemungkinan kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan tidak minum kopi.

Baca juga: Kenali, Berbagai Efek Buruk dari Minum Kopi secara Rutin

Dan, pada 24.111 orang yang memiliki aritmia, minum kopi juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Misalnya, orang dengan atrial fibrilasi (AFib) atau atrial flutter yang minum satu cangkir kopi sehari hampir 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dibandingkan yang bukan peminum kopi.

"Dokter umumnya memiliki beberapa kekhawatiran tentang orang-orang dengan penyakit kardiovaskular atau aritmia yang terus minum kopi akan memicu irama jantung yang berbahaya," kata Kistler.

"Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa asupan kopi secara teratur aman dan bisa menjadi bagian dari diet sehat bagi penderita penyakit jantung," ungkap dia.

 

Ilustrasi kopi  SHUTTERSTOCK/Creativa Images Ilustrasi kopi
Penelitian lanjutan

Dalam studi ketiga, peneliti melihat apakah ada perbedaan dalam hubungan antara kopi dan penyakit kardiovaskular tergantung pada apakah seseorang minum kopi instan atau bubuk atau berkafein atau tanpa kafein.

Mereka pun menemukan, 2-3 cangkir sehari dapat mengurangi risiko aritmia, penyumbatan di arteri jantung, stroke atau gagal jantung terlepas dari apakah mereka minum kopi bubuk atau kopi instan.

Baca juga: 3 Efek Samping Minum Kopi Saat Haid yang Mungkin Terjadi

Tingkat kematian yang lebih rendah juga terlihat di semua jenis kopi.

Kopi tanpa kafein tidak memiliki efek yang menguntungkan terhadap insiden aritmia, tetapi mengurangi penyakit kardiovaskular dengan pengecualian gagal jantung.

Kistler juga mengatakan, temuan menunjukkan kopi berkafein lebih disukai dan memiliki lebih banyak manfaat untuk kesehatan kardiovaskular daripada kopi tanpa kafein.

Namun, meskipun 2-3 cangkir kopi sehari tampaknya aman, dia merekomendasikan orang untuk berhenti meningkatkan asupan kopi mereka jika itu membuat mereka merasa cemas atau tidak nyaman.

Baca juga: 7 Tanda Kebanyakan Minum Kopi, Apa Saja?

Selain itu, masih ada beberapa keterbatasan penting untuk penelitian ini karena para peneliti tidak dapat mengontrol faktor makanan.

Faktor ini mungkin berperan dalam penyakit kardiovaskular. Penelitian ini juga tidak dapat menyesuaikan krim, susu, atau gula yang dikonsumsi.

Peserta pun didominasi kulit putih, sehingga studi lanjutan tetap diperlukan untuk menentukan apakah temuan ini meluas ke populasi lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com