Artinya, penggunaan gawai akan berperan dalam bagaimana otak bereaksi, tergantung seberapa lama penggunaannya.
Lalu, bagi nereka yang tidak mengistirahatkan otak dan bahkan merangsangnya beberapa jam sebelum tidur, koneksi saraf pun akan terpengaruh.
Pasalnya, ketika otak dirangsang sesaat sebelum tidur, akan sulit untuk tertidur dengan cepat.
Nah, salah satu penyebab utama tetap terstimulasinya otak adalah dengan berada di depan gadget sepanjang hari. Akibatnya, otak akan selalu aktif.
Baca juga: Orangtua Tak Perlu Larang Anak Main Gadget, asal..
Untuk membantu otak tenang, anak perlu beristirahat dari paparan gadget sebelum tidur, guna masuk ke fase tidur REM (rapid eye movement) secepat mungkin.
Seperti yang telah disinggung di atas, ketika anak hanya berada di depan gadget selama beberapa jam sebelum tidur sesekali saja, kemungkinan tidak akan ada pengaruh pada kesehatan.
Namun, jika kondisi serupa terjadi setiap malam, risiko insomnia akan meningkat.
Menurut Sleep Health Foundation, saat tubuh terpapar gadget selama satu setengah jam sebelum tidur selama lima hari, jam biologis tubuh akan tertunda dengan jumlah waktu yang sama.
Artinya, tubuh tidak akan lelah selama satu setengah jam dari waktu tidur akibat berada di depan layar.
Semakin lama ini berlangsung, semakin sulit bagi tubuh dan otak untuk beristirahat dan dapat menyebabkan insomnia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.