Kelebihan alkohol dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, kadar lemak darah yang tinggi, dan gagal jantung yang lebih besar.
Selain itu, kalori berlebih dapat mengakibatkan penambahan berat badan dan ini merupakan ancaman bagi kesehatan jantung.
Sudah berulang kali dikatakan bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan, termasuk untuk jantung.
Merokok mampu meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke.
Merokok merusak lapisan arteri dan mengakibatkan penumpukan bahan lemak (atheroma) yang mempersempit arteri.
Hal itu akan berdampak pada angina atau nyeri dada karena jantung koroner, serangan jantung, atau stroke.
Baca juga: Ayo, Jadikan Kesehatan Jantung untuk Resolusi Tahun 2022
Karbon monoksida dalam asap tembakau juga mengurangi jumlah oksigen dalam darah.
Artinya dengan merokok akan mendorong jantung untuk memompa oksigen secara lebih keras.
Stres secara secara tidak langsung dapat mempengaruhi jantung. Ada kemungkinan bahwa stres dapat meningkatkan tekanan darah.
Di sisi lain, stres juga bisa mendorong kebiasaan makan berlebih, menurunkan semangat berolahraga, dan lebih banyak merokok sehingga meningkatkan risiko masalah jantung.
Oleh sebab itu, stres perlu dikontrol supaya menyehatkan tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Catat, 6 Kebiasaan Ini Bisa Turunkan Kesehatan Jantung
Hidup tanpa stres memang merupakan keniscayaan yang sulit diwujudkan, tapi bukan berarti tidak dapat diminimalisir, ya!
Supaya stres berkurang cobalah untuk bersantai, melakukan hobi, rekreasi, meditasi, dan berlatih teknik pernapasan yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.