"Aktivitas yang paling kita nikmati," ungkap Valter Longo, PhD, profesor gerontologi dan ilmu biologi, serta direktur Longevity Institute di University of Southern California.
Ia menyarankan olahraga yang dapat kita tambahkan ke dalam rutinitas sehari-hari dan dilakukan secara konsisten.
"Banyak orang Okinawa berlatih seni bela diri, terutama versi tai chi yang terinspirasi tarian."
"Jenis latihan yang kita pilih tidak penting. Apa yang penting adalah melatih semua bagian tubuh sampai kita bernapas cepat atau berkeringat selama lima hingga sepuluh jam seminggu," imbuh Longo.
Ia menekankan untuk menghindari olahraga secara berlebihan.
"Penting untuk berolahraga, tetapi jangan berolahraga berlebihan, karena lutut, pinggul, dan persendian pada akhirnya akan terluka, terutama jika kita terus berolahraga saat kita merasa sakit," kata dia.
"Latihan dan diet tertentu dapat membuat jaringan memperbaiki diri dan meregenerasi."
"Relawan hidup lebih lama daripada non-relawan," sebut Buettner.
"Seorang relawan gereja di Loma Linda memiliki jaringan sosial tatap muka yang kuat. Kita pergi ke gereja bersama mereka, kita mendaki bersama mereka, mereka ada untuk kita dan kita ada untuk mereka."
"Ini adalah faktor yang kuat tetapi sangat diremehkan karena tidak ada keuntungannya."
Satu kesamaan yang dimiliki orang-orang di zona biru adalah membatasi asupan alkohol.
Baca juga: Yuk, Contek Pola Makan Orang Berumur Panjang di Zona Biru
Bahkan, centenarian di Loma Linda sama sekali tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
"Mereka minum teh herbal dalam sehari," jelas Buettner.
"Di Okinawa, orang-orang biasanya minum teh hijau, sedangkan orang Ikaria biasanya minum teh yang dibuat dengan oregano, rosemary, atau mint."
"Mereka minum tidak lebih dari dua gelas wine sehari."