Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

6 Manfaat Berkebun yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 28/05/2022, 09:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Libur akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk bersantai melepas penat setelah padat menjalani berbagai aktivitas.

Ada banyak kegiatan santai dan menyenangkan yang bisa kita lakukan untuk melepas penat di libur akhir pekan, salah satunya dengan berkebun.

Aktivitas yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan fisik dan mental ini dapat dilakukan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga, seperti yang dilakukan oleh Aiman Witjaksono, seorang Jurnalis Senior dan Presenter Berita di Kompas TV.

Melalui siniar (podcast) miliknya bertajuk “Berkebun: Hobi Pelepas Penat”, Aiman bercerita seputar hobi berkebun yang ia geluti bersama keluarganya ini.

Bagi Aiman, berkebun tidak semata-mata dilakukan karena mengikuti tren semasa pandemi, tetapi juga menjadi wadah bagi dirinya dan keluarga untuk menyalurkan energi di rumah.

Manfaat Berkebun

Aktivitas berkebun yang Aiman lakukan nyatanya memiliki banyak sekali manfaat, seperti yang dikatakan oleh Seth J. Gillihan, PhD dari University of Pennsylvania Amerika Serikat, dalam artikel Psychology Today.

1. Belajar Menerima

Menurut Seth, penderitaan yang kita alami sebagian berasal dari keinginan untuk mengendalikan hal-hal yang mustahil. Keinginan ini lantas membuat pikiran dan hati kita kerap mengalami ketidaktenangan, kekhawatiran, hingga berujung pada penderitaan.

Seth mengatakan bahwa berkebun merupakan salah satu sarana berlatih untuk dapat mengatasi hal ini. Dengan berkebun, kita berusaha belajar untuk melepas dan memasrahkan tanaman untuk tumbuh.

Baca juga: Cara Menyuburkan dan Menetralkan Tanah untuk Berkebun

Meskipun demikian, bukan berarti dirinya hanya duduk manis saja menunggu tanaman-tanaman bertumbuh. Ia tetap berusaha mengatur apa yang bisa dikendalikan, seperti menyiapkan lingkungan terbaik untuk tanaman, menyiramnya setiap hari, dan merawatnya satu per satu.

“Saya melakukan upaya terbaik untuk apa yang bisa dikendalikan, lalu melepas sisanya,” ujar Seth.

2. Mengembangkan Growth Mindset

Carol Dweck adalah seorang psikolog dari Stanford University yang mengembangkan perbedaan antara pola pikir tetap (fixed mindset) dan bertumbuh (growth mindset).

Menurutnya, seperti yang ditulis pada Education Week, growth mindset merupakan kondisi ketika seseorang percaya bahwa kemampuannya dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras. Menurut mereka otak dan bakat hanyalah titik awalnya saja.

Pola pikir ini lalu menciptakan suatu kecintaan kepada proses belajar dan ketahanan diri demi meraih pencapaian besar.

Maka dari itu, berkebun merupakan peluang besar untuk menciptakan growth mindset. Bahkan, hubungan keduanya saling membantu sama lain.

Dengan growth mindset, kita akan terus berusaha untuk belajar dan konsisten merawat kebun setiap hari. Di lain sisi, berkebun juga menciptakan kepuasan dan ketenangan batin sehingga growth mindset dapat lebih dikembangkan.

3. Terkoneksi dengan Keluarga atau Orang Lain

Berkebun menawarkan banyak kesempatan untuk terhubung dengan orang lain, salah satunya keluarga, seperti yang diceritakan oleh Aiman Witjaksono melalui episode siniarnya yang bertajuk “Berkebun: Hobi Pelepas Penat”.

Dalam episode itu, ia menuturkan bahwa kini keluarganya turut membantu berkebun di halaman rumah, tak terkecuali anak-anaknya.

Meskipun pada awalnya anak-anak Aiman tidak tertarik, tetapi ketika merasakan hasil bumi yang ditanam, mereka justru penasaran untuk ikut serta berkebun bersama ayahnya.

4. Membantu Memanajemen Stres

Tak dapat dimungkiri bahwa berkebun merupakan cara yang bagus untuk melepaskan stres. Sebab, kita akan merasakan alur-alur kehidupan yang ada di sekitar, seperti tanaman, serangga, dan hewan-hewan kecil.

Hangatnya matahari, sejuknya udara kebun, dan suasana damai dapat membantu menenangkan kita dari stres.

Baca juga: 7 Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Sudah Tahu?

Ketika sedang tidak berkebun, kita juga akan tetap dapat merasakan manfaatnya. Cobalah untuk menghabiskan waktu di sekitar kebun, seperti bermeditasi atau menyeruput secangkir teh di sore hari.

Uniknya lagi, menurut Association of Nature and Forest Therapy, ketika berada di lingkungan “hijau” seperti kebun, seseorang akan merasakan pemulihan akibat tindakan operasi yang lebih baik, merasakan lebih sedikit kecemasan dan depresi, serta manajemen stres yang lebih bagus.

5. Menjaga Kesehatan Fisik

Ketika berkebun, kita akan menggerakkan tubuh. Ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan suasana hati dan menjaga kesehatan fisik.

Meskipun aktivitas fisik yang dilakukan dalam berkebun terkesan monoton, tetapi bukan berarti tidak memiliki variasi. Terlebih, berkebun mengharuskan kita untuk terus bergerak dan berjalan sehingga manfaatnya terasa lebih baik dibanding duduk berdiam diri saja.

6. Terpenuhinya Bahan Makanan Sehat

Dari segala proses yang dilakukan saat berkebun, jangan lupa kalau kita kelak akan menuai hasilnya, yakni sayur-sayuran serta buah-buahan segar dan sehat.

Hasil bumi ini lantas bisa kita manfaatkan untuk bahan makanan sehat di rumah atau dijual kepada tetangga. Lalu, biji-bijiannya dapat disebar dan ditanam lagi, seperti yang dilakukan oleh Aiman.

Hal ini ia lakukan agar kebun yang dimiliki dapat terus tumbuh. Bahkan, jurnalis kenamaan itu mengaku bahwa ia acap kali melempar biji-bijian hasil kebunnya ke tanah kosong.

“Tentu bukan tanah orang, ya,” tuturnya sambil tertawa, dalam siniar miliknya yang bertajuk “Berkebun: Hobi Pelepas Penat” di Spotify.

Episode tersebut tergabung dalam musim kedua siniar Aiman Witjaksono yang kini mengudara di Spotify, menceritakan seluk beluk kehidupan personal Aiman hingga apa saja yang melatarbelakanginya sebagai jurnalis.

Segera dengarkan agar tidak ketinggalan tiap episode-episode terbarunya!

Baca juga: 6 Kesalahan yang Harus Dihindari Pemula saat Berkebun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com