Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ada, 10 Fitur Pelukan yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 24/06/2022, 10:35 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Signifikansi emosional

Terlepas dari hubungan antara orang-orang yang berpelukan, sebenarnya pelukan dapat terjadi dalam berbagai situasi. Misalnya, situasi positif emosional seperti memberi pelukan pada pasangan dengan sepenuh hati.

Pelukan juga dapat terjadi dalam situasi emosional netral, seperti memberi pelukan sebagai salam, dan dalam situasi emosional negatif, seperti memeluk seseorang yang tengah berduka.

Latar belakang budaya

Budaya juga memamainkan peran penting terhadap pelukan seseorang.

Konvensi budaya, seperti seberapa konservatif atau liberal masyarakat suatu negara sangat memengaruhi pandangan seseorang terhadap sentuhan sosial seperti memeluk.

Biasanya, mereka yang lebih muda dan lebih liberal di negara-negara yang tidak terlalu konservatif akan lebih sering memeluk dibanding orang yang lebih tua dan berada di negara-negara konservatif.

Kepribadian seseorang

Durasi rasa ingin memeluk seseorang sebenarnya bergantung pada sifat.

Orang yang menunjukkan keterbukaan diri yang tinggi umumnya lebih menikmati sentuhan sosial seperti berpelukan.

Sebaliknya, orang yang menunjukkan neurotisisme tinggi atau memiliki kecenderungan memiliki emosi negatif memiliki preferensi yang lebih rendah untuk menyentuh orang lain.

Peran trauma.

Terakhir, perlu dipahami bahwa tidak semua orang suka dipeluk.

Beberapa orang mungkin memiliki trauma yang membuat pelukan terasa tidak nyaman atau membuatnya cemas dan panik.

Misalnya, pasien dengan gangguan kecemasan atau PTSD yang membutuhkan ruang personal lebih luas agar tetap merasa nyaman.

Intinya, jika seseorang nampak tidak nyaman dipeluk, penting bagi kita untuk menghargainya. KIta juga perlu memahami bahwa tidak suka diperluk bukan berarti orang itu tidak menyukai kita.

Baca juga: Sadarilah, 10 Alasan untuk Lebih Banyak Berpelukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com