Padahal, kenyataannya air seni pada luka sengatan ubur-ubur malah menyebabkan sel-sel penyengat melepaskan lebih banyak racun.
"Anda mungkin bermaksud baik dengan kencing di sengatan," kata Waters.
"Tetapi memasukkan zat yang salah di atasnya benar-benar dapat memperburuk keadaan," jelasnya.
Ketimbang mencoba cara usang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, lebih baik luka sengatan ubur-ubur ditangani secara medis.
Berikut cara-cara yang bisa diikuti.
Ubur-ubur sejatinya menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
Bagian tubuh itu juga mereka manfaatkan untuk melindungi dari binatang berbahaya lain.
Nah, ketika tentkel ubur-ubur menyerang dan menyengat, cara pertama adalah bersihkan dengan segera.
Namun, membersihkan tentakel ubur-ubur harus dilakukan hati-hati dengan tidak menggosoknya terlalu kuat.
Pasalnya menggosok menyebabkan nematocysts ubur-ubur aktif dan berisiko melepaskan lebih banyak racun ke dalam kulit.
Pastikan juga untuk membersihkan luka sengatan ubur-ubur dengan air laut.
"Jangan gunakan air tawar, seperti air kemasan atau dari keran," saran Waters.
"Jika Anda melakukannya, itu dapat menyebabkan nematocysts aktif dan memperburuk sengatannya."
Tentakel ubur-ubur ternyata mengandung duri yang bisa tertinggal di kulit ketika menyengat.
Maka dari itu, segera cari dan bersihkan duri yang tertancap menggunakan pinset atau benda lain untuk mencabutnya.