Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2022, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada beragam keterampilan yang dapat diwariskan orangtua kepada anak. Salah satunya adalah mindfulness.

Ya, mindfulness adalah kemampuan tentang memperhatikan sinyal yang dikirim oleh tubuh dan otak, serta melakukan sesuatu dengan fokus dan penuh kesadaran.

Hal itu membutuhkan fokus pada sesuatu yang diperhatikan, baik secara pikiran, perasaan, emosi, dan lain-lain.

"Mindfulness adalah kebiasaan yang sehat. Dalam banyak hal, ini sama pentingnya dengan olahraga, tidur, dan makan sehat."

Baca juga: Mindfulness Bantu Anak Lebih Fokus Saat Belajar

Demikian penjelasan yang disampaikan psikolog asal Cleveland Clinic, Ethan Benore, Ph.D dilansir dari Health Essentials.

Pentingnya mindfulness bagi anak

Mengingat mindfulness memengaruhi pikiran dan perasaan, tentu anak bisa memetik manfaatnya jika mempelajari keterampilan ini.

Mindfulness dapat membantu si buah hati belajar menciptakan keadaan yang menenangkan dalam sistem saraf mereka.

Latihan untuk menghilangkan stres tersebut juga bermanfaat bagi anak selama masa-masa sulit yang penuh dengan ketidakpastian.

"Mindfulness terkadang sesederhana melihat awan melintas di langit atau daun jatuh ke tanah,” ungkap Benore.

"Pada intinya, mindfulness menggunakan indra untuk menyadari apa yang terjadi saat ini," sambungnya.

Tips melatih mindfulness untuk anak

Ada beragam cara yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih mindfulness pada anak. Lalu, apa sajakah itu?

1. Bersikap sabar

Mengajarkan mindfulness pada anak bisa menjadi hal yang sulit. Pasalnya ada banyak  stimulasi yang bisa mengalihkan perhatian anak.

"Itu adalah hambatan, tetapi dengan kesabaran dan latihan, mindfulness dapat menjadi bagian yang diterima oleh anak," kata Benore.

"Setiap kali konsentrasi anak teralihkan, cobalah untuk mengajaknya kembali fokus dan menyadari apa yang dia lakukan."

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Meditasi dan Mindfulness

2. Memberi contoh

Rasanya tidak adil apabila orangtua tidak memberikan contoh ketika melatih anaknya keterampilan melakukan mindfulness.

Benore mengatakan, dengan teladan yang diberikan orangtua sebenarnya anak dapat mengikuti kebiasaan baik yang sudah dilakukan.

Di sisi lain, ia menyarankan orangtua untuk membagikan pengalamannya dengan mindfulness.

"Semakin banyak dibicarakan dan dipraktekkan, semakin besar kemungkinan mereka akan melakukannya," terang Benore.

Ilustrasi anak bermainkiankhoon Ilustrasi anak bermain
3. Latih sejak dini

Anak yang usianya masih kecil secara alami bisa tertarik pada konsep mindfulness. Anak kemungkinan bisa melakukan aktivitas ini dengan baik.

"Anda mungkin bisa mendudukkan seorang anak di tepi sungai dan dia bisa saja ada di sana untuk beberapa waktu," ujar Benore.

"Ajarkan agar tidak memikirkan hal lain, namun menikmati dan menghargai apa yang dia lakukan saat ini," lanjutnya.

Perlu diketahui bahwa membangun kebiasaan sejak dini pada anak juga membantu mereka keterampilan midfulness yang berguna.

Dengan begitu anak dapat mempraktikkannya ketika mereka sedang stres atau menghadapi banuaknya tuntutan di masa remaja.

Baca juga: Belajar Mindfulness Bikin Kita Jadi Orang yang Ramah

4. Jauhkan anak dari ponsel pintar

Kehidupan anak di zaman sekarang memang sangat erat dengan internet dan ponsel pintar.

Namun, orangtua perlu menjauhkan ponsel pintar apabila ingin melatih anaknya keterampilan mindfulness.

Pasalnya distraksi dapat memecah konsentrasi. Sehingga dengan menghindarinya, anak terbantu untuk merasa damai.

5. Jangan dipaksa

Orangtua perlu memahami bahwa mindfulness sebaiknya diulik oleh anak karena keingintahuannya, bukan suatu kewajiban.

"Semakin banyak tugas, semakin sedikit keinginan mereka untuk melakukannya," ujar Benore.

Mindfulness yang dipaksakan juga menimbulkan pikiran yang mengganggu. Pada akhirnya ini akan mengalahkan tujuan dari mindfulness.

Ilustrasi anakshutterstock Ilustrasi anak
6. Fokus pada pengalaman

Anak perlu didorong untuk memproses pengalaman mindfulness dan memikirkan perasaan mereka setelah melakukannya.

Benore mengharapkan, anak yang menerapkan mindfulness merasa tenang, terkendali, dan dapat berpikir lebih jernih.

"Itu membantu mereka (anak) untuk melihat manfaatnya," ungkap Benore.

Di sisi lain, ia menyarankan orangtua untuk bertanya kepada anak setelah melakukan mindfulness.

Hal tersebut sebaiknya dibarengi juga dengan rasa ketertarikan yang ditunjukkan oleh orangtua.

7. Dibikin sederhana

Anak bisa diberi tahu bahwa mindfulness dapat dilakukan secara sederhana tanpa ruangan yang diberi lilin, serta melakukan yoga.

Pasalnya mindfulness cukup dihadirkan dengan menciptakan momen secara sederhana.

Dalam hal ini, anak bisa menerapkan mindfulness tanpa ribet dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Pergi ke alam dan melihat dunia sekitar
  • Meniup gelembung dan melihatnya melayang
  • Duduk di ruangan sepi.

"Buat fokus untuk berada di masa sekarang, bukan pada memiliki hal-hal ekstra di sekitar Anda," pungkas Benore.

Baca juga: 4 Teknik Mindfulness yang Layak untuk Dicoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com