Keluarga adalah penyebab trauma paling utama bagi anak broken home. Oleh sebab itu, membicarakan keluarga yang harmonis mungkin membuatnya tak nyaman. Terlebih jika kita mengajaknya untuk bertemu dengan keluarga secara tatap muka.
Jika belum siap, kita tak boleh memaksakan pertemuan itu. Hal ini tentu bisa memberikan beban padanya karena pada dasarnya ia tak tahu bagaimana cara bertatapan langsung dengan keluarga harmonis.
Untuk memulainya, kita bisa mengenalkan keluarga secara bertahap dan perlahan. Kenalkan juga pasangan pada keluarga agar mereka bisa saling mengerti kondisi satu sama lain. Bawalah ia ketika sudah siap.
Perhatikan juga bagaimana interaksinya dengan keluarga. Apabila sudah menunjukkan raut tak nyaman, kita bisa mengubah topik pembicaraan atau menenangkannya.
Bagi anak broken home, beradu argumen bisa menjadi awal malapetaka. Ia cenderung lebih banyak diam daripada berbicara. Ini disebabkan karena kecemasan menghantui pikirannya.
Baca juga: Memaknai Hidup Lewat Konsep Kaizen
Ia justru menyalahkan dirinya atas pertengkaran ini. Bahkan, terlintas pula pikiran kalau kita akan meninggalkannya. Skenario ini terulang karena ia mengingat bagaimana keluarga meninggalkannya.
Oleh sebab itu, kita harus lebih bijak dalam berargumen. Jika memiliki keresahan terhadapnya, komunikasikanlah secara asertif. Hindari meluapkannya dengan cara kasar dan membentak.
Kita juga tak boleh memendam karena takut melukai perasaannya. Jika ada masalah yang menghadang suatu hubungan, bicarakan dengan baik-baik sampai menemukan solusinya.
Memiliki pasangan dengan latar belakang keluarga tak harmonis memang menjadi tantangan bagi beberapa orang. Diperlukan pemahaman khusus terhadap topik-topik tertentu agar tak melukai hatinya.
Dengarkan kisah menarik lainnya seputar keluarga dalam balutan drama audio melalui siniar Obrolan Meja Makan di Spotify. Tak hanya itu, ada pula beragam informasi seputar parenting yang wajib diketahui Moms and Dads.
Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.