Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2022, 22:00 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Kehilangan ingatan biasanya dikaitkan dengan demensia atau alzheimer.

Lupa meletakkan kunci rumah, melupakan agenda penting dengan kawan atau bahkan tak ingat nama kenalanan bisa dialami siapa saja.

Kita bisa mendadak kehilangan ingatan di waktu atau momen yang tak terduga sehingga menganggapnya sebagai penurunan kemampuan otak.

Namun, bukan itu saja yang membuat seseorang kesulitan mengingat sesuatu, menurut neuropsikolog Aaron Bonner-Jackson, PhD.

"Tidak semua kehilangan memori harus membuat kita khawatir tentang penyakit alzheimer," sebutnya.

Baca juga: Wanita Lebih Mungkin Terkena Alzheimer Seiring Usia, Benarkah?

"Ada banyak penyebab lain dari kehilangan memori, dan pada sebagian besar kasus dapat diobati."

Kesulitan mengingat dapat dipicu oleh lima faktor ini:

1. Depresi dan kecemasan

Individu yang mempunyai masalah kesehatan mental bisa mengalami kehilangan ingatan, kata Bonner-Jackson.

"Orang yang mengalami depresi atau kecemasan mungkin merasa lebih sulit untuk mengingat kenangan, peristiwa, atau fakta tertentu," katanya.

"Baik demensia maupun depresi dapat menyebabkan berkurangnya materi abu-abu di otak. Materi abu-abu bertanggung jawab atas memori dan emosi."

2. Cedera kepala

Amnesia adalah keluhan umum yang dialami individu setelah mengalami cedera kepala.

"Jika kita cedera kepala bertahun-tahun yang lalu dan mengalami masalah terus-menerus dengan fungsi kognitif kita seperti rasa berkabut atau melambat, sulit berkonsentrasi, kehilangan ingatan atau kebingungan, bicarakan dengan dokter."

Begitu penjelasan ahli saraf Dr Raina Gupta.

Baca juga: Lupa Nama Kolega Saat Halalbihalal di Kantor? Begini Solusinya

"Juga, pastikan untuk mengungkapkan setiap perubahan suasana hati atau tidur, kesulitan berkata-kata, serta perubahan perhatian dan pemrosesan informasi."

"Efek jangka panjang dari cedera kepala dapat menyebabkan kecacatan sebagian atau total yang bisa mencegah pemulihan fungsional dan psikososial seseorang," tambahnya.

3. Long Covid

Ilustrasi penyintas Covid-19 yang mengalami gejala long covid. Shutterstock/Tirachard Kumtanom Ilustrasi penyintas Covid-19 yang mengalami gejala long covid.
Salah satu gejala Covid-19 yang berkepanjangan adalah kabut otak yang berlanjut.

"Individu yang berjuang dengan efek long covid mungkin memiliki masalah nyata dengan perhatian, memori, dan fungsi eksekutif," ungkap dokter medis Tamara Fong, MD, PhD.

Baca juga: Kenali Gangguan Kabut Otak dan Cara Jaga Pikiran Tetap Tajam

"Studi menemukan masalah tersebut baik pada orang dengan Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit maupun mereka yang dirawat di rumah sakit serta orang yang memiliki kasus parah."

4. Diabetes

Masalah gula darah yang berjangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan memori, jelas Bonner-Jackson.

"Gula darah adalah sumber utama bahan bakar tubuh kita. Jika kadar gula darah tidak tepat, ini dapat memengaruhi kemampuan fungsi tubuh," ujarnya.

"Seiring waktu, terlalu banyak gula darah dapat merusak otak. Terlalu sedikit dapat menyebabkan hipoglikemia, yang dalam kasus yang parah memicu kebingungan."

Baca juga: Mencegah Prediabetes Menjadi Diabetes, Bagaimana Caranya?

5. Kurang tidur

Kurang tidur juga merupakan penyebab utama seseorang kehilangan ingatan.

Dilaporkan Harvard Health, kurang tidur bisa menjadi penyebab terbesar individu kesulitan mengingat.

Tidak hanya itu. Kurang tidur juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kecemasan, yang berujung pada masalah dengan memori.

Baca juga: Studi: Minum Susu Fermentasi Secara Rutin Bisa Cegah Lupa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com