Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Isu Selingkuh Arya Saloka, Kenali 8 Pemicu Perselingkuhan

Kompas.com - 27/07/2022, 17:46 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

 

4. Kemarahan atau balas dendam

Orang terkadang berselingkuh karena marah atau keinginan untuk membalas dendam.

Mungkin kita baru saja mengetahui pasangan selingkuh dan kita merasa terluka lalu ingin membuat pasangan mengalami emosi, sehingga dia mengalami rasa sakit yang sama.

Perselingkuhan yang dimotivasi oleh kemarahan juga dapat terjadi karena alasan selain balas dendam, termasuk:

• Frustrasi dalam suatu hubungan ketika pasangan tampaknya tidak memahami kita.

• Kemarahan pada pasangan yang tidak memiliki banyak hal untuk diberikan, secara fisik atau emosional.

• Kemarahan atau frustrasi setelah pertengkaran.

Terlepas dari penyebab yang mendasarinya, kemarahan dapat bertindak sebagai motivator yang kuat untuk menjadi intim dengan orang lain.

5. Masalah komitmen

Orang-orang yang mengalami kesulitan dengan komitmen mungkin lebih cenderung selingkuh dalam beberapa kasus.

Ditambah lagi, komitmen tidak berarti hal yang sama untuk semua orang.

Baca juga: Orangtua Selingkuh, Apa yang Sebaiknya Dikatakan kepada Anak?

Alasan lain untuk perselingkuhan terkait komitmen mungkin termasuk menginginkan hubungan yang lebih santai dan menginginkan jalan keluar dari suatu hubungan.

6. Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Terkadang, kebutuhan salah satu atau kedua pasangan akan keintiman bisa saja tidak terpenuhi dalam suatu hubungan.

Banyak orang memilih untuk tetap dalam hubungan, sering berharap keadaan akan membaik, terutama jika hubungan itu sebaliknya memuaskan.

Tetapi, kebutuhan yang terus-menerus tidak terpenuhi bisa menyebabkan frustrasi dan memburuk.

Kondisi ini memberikan motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut di tempat lain, salah satunya dengan berselingkuh.

Kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat terjadi ketika:

• Pasangan memiliki dorongan seks yang berbeda.

• Satu pasangan tidak dapat berhubungan seks atau tidak tertarik pada seks.

• Salah satu atau kedua pasangan sering menghabiskan waktu jauh dari rumah.

• Kebutuhan secara emosional juga tidak terpenuhi.

Baca juga: Hikmah Serial Layangan Putus, Ini Cara Menghadapi Suami Selingkuh

Biasanya, perselingkuhan emosional sulit untuk didefinisikan, tetapi umumnya mengacu pada situasi di mana seseorang menginvestasikan banyak energi emosional pada seseorang selain pasangannya.

7. Menginginkan variasi

Dalam konteks hubungan, keinginan untuk variasi sering kali berhubungan dengan seks.

Misalnya, seseorang mungkin tertarik untuk mencoba jenis seks yang tidak disukai pasangannya, bahkan jika mereka cocok dengan pasangannya.

Selain itu, variasi juga bisa berarti percakapan atau gaya komunikasi yang berbeda, aktivitas non-seksual yang berbeda, ketertarikan pada orang lain, dan hubungan dengan orang lain selain pasangan saat ini.

Daya tarik adalah bagian besar lain dari variasi. Orang bisa tertarik pada banyak tipe orang dan itu tidak serta merta berhenti hanya karena kita sedang menjalin hubungan seperti pernikahan.

Beberapa orang dalam hubungan monogami mungkin mengalami kesulitan untuk tidak bertindak berdasarkan perasaan ketertarikan itu.

8. Tingkat percaya diri yang rendah

Menginginkan dorongan untuk harga diri juga dapat memotivasi perselingkuhan.

Berhubungan seks dengan orang baru dapat menimbulkan perasaan positif.

Baca juga: Teman Selingkuh dan Memberitahu, Harus Bagaimana?

Kita mungkin merasa diberdayakan, menarik, percaya diri, atau sukses. Perasaan ini dapat membangun harga diri.

Banyak orang yang berselingkuh karena orang lain mampu memberikan kasih sayang dan dukungan yang lebih besar dari pasangan.

Di sisi lain, menerima kekaguman dan dukungan dari seseorang yang baru bisa tampak berbeda, serta mengasyikkan.

Ini mungkin terlihat lebih tulus bagi seseorang dengan harga diri rendah, yang mungkin berasumsi bahwa orang baru itu tidak memiliki "kewajiban hubungan" untuk berbohong atau melebih-lebihkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com