Hal yang sama juga berlaku untuk kecemburuan sebagai emosi manusia yang alami.
Kecemburuan yang dibiarkan pada gilirannya bisa mengarah ke rasa curiga dan tidak percaya secara terus-menerus.
Dua perasaan tersebut dapat mengikis kemesraan hubungan dengan pasangan.
Hubungan toxic bisa ditandai dengan sikap salah satu pasangan yang terus-menerus menanyakan keberadaan doi-nya.
Itu merupakan sikap untuk mengontrol yang bisa timbul karena kecemburuan atau kurangnya kepercayaan.
Caraballo mengutarakan bahwa frutasi atau kebencian seiring waktu dapat melahirkan jurang pemisah dalam hubungan.
Tanda yang satu ini bisa dibarengi juga dengan perasaan tidak aman untuk membicarakan sesuatu yang mengganggu.
Jika tidak dapat mempercayai pasangan untuk mendengarkan kekhawatiran, Carabello menyebut hal ini bisa menjadi racun.
Tanda dari hubungan toxic lain adalah salah satu pasangan terus-menerus membuat kebohongan.
Kebohongan bisa dilakukan ketika kamu merahasiakan keberadaanmu atau siapa yang akan menemuimu.
Ketidakjujuran kemungkinan muncul karena salah satu pasangan tidak ingin membuat doi-nya khawatir atau bereaksi.
Manly menyebut tanda hubungan toxic adalah sengaja melupakan peristiwa atau tidak menghargai waktu bersama pasangan.
Beberapa orang yang sudah berpasangan mungkin kesulitan membuat dan menjaga rencana supaya tepat waktu.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan ketika Terjebak dalam Toxic Relationship?
Maka dari itu, obrolkan masalah tersebut dengan orang yang dicintai supaya ada kemajuan dalam hubungan.
Diperlukan kesempatan bersama pasangan untuk membahas membelanjakan atau menyimpan uang.
Dalam hal ini membelanjakan uang untuk barang-barang yang tidak disetujui oleh salah satu pasangan tidak selalu menandakan hubungan toxic.
Namun, itu bisa menjadi beracun jika si toxic tidak menghormati kesepakatan yang telah diambil tentang keuangan.
Mereka mungkin saja mengeluarkan uang untuk barang-barang mewah atau melakukan penarikan uang dalam jumlah besar.
Adalah hal yang lumrah jika hubungan mengalami ketegangan karena penyakit atau kehilangan pekerjaan.