Itu menyebabkan waktu yang dihabiskan bersama pasangan tidak lagi terasa positif.
Kamu mungkin saja merasa tidak didukung dan merasa kebutuhan dan minat diri sendiri menjadi tidak penting.
Perasaan tersebut bisa timbul karena pasangan hanya peduli dengan apa yang ia sukai.
Komunikasi dalam hubungan yang toxic bisa dipenuhi oleh sarkasme, kritik, bahkan penghinaan.
Hal buruk tersebut tentunya berbanding terbalik dengan komunikasi dalam hubungan sehat yang saling menghormati.
Pasangan yang toxic bisa saja melontarkan ucapan sinis kepada orang lain.
Kamu mungkin mengulangi perkataan si toxic dengan kalimat mengejek dan mulai menghindar untuk melepaskan diri dari permusuhan.
Caraballo menerangkan bahwa timbulnya sedikit keirian merupakan hal yang lumrah dari waktu ke waktu.
Namun, ia mengingatkan iri bisa membuat orang-orang tidak berpikir positif tentang pasangan mereka.
Baca juga: Apa Hubungan Toxic Bisa Diperbaiki? Ini yang Harus Dipertimbangkan
Hal yang sama juga berlaku untuk kecemburuan sebagai emosi manusia yang alami.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.