Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting, Cukupi Kadar Kolagen demi Lawan Tanda-tanda Penuaan

Kompas.com - 05/08/2022, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanda-tanda penuaan akan datang seiring bertambahnya usia. Salah satu tanda penuaan yang paling jelas bisa dilihat dari kondisi kulit.

Kulit yang menua akan tampak keriput, mengendur, kering, hingga timbul flek hitam.

Pada dasarnya tanda-tanda penuaan kulit tersebut disebabkan oleh kadar kolagen yang berkurang di dalam tubuh.

Kolagen adalah protein yang memiliki kemampuan memertahankan kekencangan dan elastisitas kulit. Jika diibaratkan, kolagen layaknya pilar yang menopang tubuh.

Menurut spesialis gizi klinik dr Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, kandungan kolagen mencapai 25-30 persen di dalam tubuh.

Baca juga: Jennifer Aniston Memulai Hari dengan Kopi dan Kolagen, Sehatkah?

"Kolagen ini ditemukan di beberapa organ tubuh, misalnya di rambut, tulang, tendon, kulit. Di kornea mata juga ada," sebut Yohan dalam acara "The World of Collagen by Nutriville" di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Kekurangan kolagen

Ketika memasuki usia 30-an, kadar kolagen ini akan berkurang sekitar 1-3 persen setiap tahunnya.

Jika tubuh tidak mendapatkan asupan protein atau kolagen dari makanan atau suplemen, tanda-tanda penuaan akan lebih cepat terlihat.

"Kalau ternyata asupan protein kita kurang, atau suplementasi kolagen juga kita tidak minum, maka kolagen yang ada di organ tubuh kita menurun," sambung Yohan.

"Misalnya pada kulit kelihatan keriput, kering dan kendor. Rambut juga menjadi sering patah, rontok."

Ia menambahkan, berkurangnya kadar kolagen cenderung lebih cepat dialami wanita ketimbang pria.

"Penurunan kolagen pada wanita bisa lebih cepat terjadi selama 4-5 tahun pertama pascamenopause karena faktor hormon estrogen," tutur dia.

"Kolagen bisa menurun sampai sekitar 30 persen dalam setahun."

Disampaikan Yohan, penurunan kadar kolagen pada tubuh akan semakin cepat akibat faktor-faktor ini:

Baca juga: Mengatasi Kulit Wajah Kusam dengan Lendir Siput dan Kolagen Ikan

  • Sering terpapar sinar matahari dan polusi
  • Merokok
  • Minum minuman beralkohol
  • Begadang
  • Tidak mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Lawan tanda-tanda penuaan

Yohan menyarankan untuk memenuhi asupan protein harian demi menambah cadangan kadar kolagen dalam tubuh.

Jika pola makan belum mencukupi atau ingin menambah kolagen dari suplementasi, dianjurkan untuk mengonsumsi minuman kolagen.

"Manfaat minuman kolagen secara umum yaitu menghambat radikat bebas, memperbaiki hidrasi, melindungi fungsi sel dari paparan sinar UVA, dan meredakan radang sendi," papar dia.

"Kolagen di tubuh itu layaknya tabungan di bank. Semakin banyak kita mengonsumsi minuman kolagen, maka simpanan kolagen di tubuh kita semakin tinggi."

"Ketika kita menempuh usia yang sama dengan orang yang tidak mengonsumsi suplementasi kolagen, bisa dilihat jumlah kolagen kita akan terjaga."

"Terutama di kulit dan kita tampak lebih muda dibandingkan orang itu," lanjut Yohan.

Baca juga: Suplemen Kolagen, Baik untuk Ibu Hamil?

Tidak ada batasan tertentu

Secara umum, setiap harinya seseorang membutuhkan asupan kolagen dari protein dengan rumus 1 x berat badan ideal.

Sebagai contoh, jika individu memiliki berat badan 60 kilogram, maka individu tersebut memerlukan protein setidaknya 60 gram.

Namun menurut Yohan, tidak ada batasan tertentu dalam mengonsumsi kolagen yang bisa didapat dari makanan atau minuman yang mengandung protein.

"Misalnya berat kita 60 kilogram tetapi kita mengonsumsi protein 120 gram atau dua kali dari perhitungan berat badan kita, itu tidak masalah."

"Sebab pada akhirnya protein terus digunakan tubuh untuk memperbaiki sel-sel dan tugas-tugas lainnya," kata dia.

Selain melawan tanda-tanda penuaan di tubuh, kolagen juga dapat membantu meredakan beberapa masalah kesehatan serius, sebut Yohan.

Baca juga: 7 Cara Lezat Menyantap Bubuk Kolagen

Ia merujuk sejumlah studi yang menemukan manfaat suplemen atau minuman kolagen bagi pasien radang sendi dan inflamasi usus.

"Studi menunjukkan, orang-orang yang diberikan suplementasi kolagen merasa radang sendinya membaik karena suplemen kolagen itu memiliki sifat anti peradangan."

Demikian kata dokter yang berpraktik di Primaya Hospital Tangerang tersebut.

"Kemudian pada mereka dengan penyakit inflamasi usus atau inflammatory bowel disease (IBD), ketika diberikan minuman kolagen, gejala penyakitnya berkurang," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com