KOMPAS.com - Tempat kerja toxic menjadi alasan terbesar seseorang mengundurkan diri alias resign.
Bahkan menurut penelitian MIT Sloan Management Review, alasan tempat kerja toxic 10 kali lebih penting daripada gaji.
Para peneliti telah menganilisi 1,4 juta ulasan di Glassdoor, dari hampir 600 perusahaan besar di AS, ditemukan bahwa karyawan menggambarkan tempat kerja toxic dalam lima faktor.
Seperti lingkungan kerja yang tidak inklusif, budaya kerja tidak sopan, tidak etis, kejam dan kasar.
Tempat kerja yang toxic ini dianggap dapat menumbuhkan budaya kerja negatif hingga menghambat pertumbuhan karier para pekerja.
Baca juga: 8 Tanda Lingkungan Kerja Toxic, Apa Saja?
Ketika kita sudah menyadari bahwa ada yang tidak beres pada lingkungan kerja, sebaiknya jangan terburu-buru untuk resign.
Sebab, ada beberapa cara agar kita bisa menghadapi situasi yang sulit ini.
Melansir laman Indeed -situs pencari kerja berskala internasional, berikut tips bertahan di tempat kerja yang toxic.
Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang positif di tempat kerja toxic. Memiliki teman baik di lingkungan kerja bisa membuat kita merasa kalau kita tidak sendirian.
Atau bisa juga menemukan kelompok pendukung di luar pekerjaan yang mudah ditemui saat kita berada di puncak ketegangan lingkungan yang toxic.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.