Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2022, 11:06 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Drama Korea Extraordinary Attorney Woo berkisah soal Woo Young-Woo, pengacara yang menderita autism spectrum disorder (ASD).

Kondisinya tersebut membuatnya kurang memiliki keterampilan sosial dan empati namun memiliki daya ingat yang luar biasa.

Ia juga digambarkan memiliki kecerdasan luar biasa sehingga menguasai berbagai pasal-pasal yang penting untuk pekerjaannya.

Extraordinary Attorney Woo memberikan inspirasi bagaimana orang dengan disabilitas mampu hidup mandiri meski dengan stigma dan prasangka yang masih beredar.

Baca juga: 8 Drama Korea Terpopuler Sepanjang Masa, Sudah Nonton?

Mengenal lebih jauh Autism Spectrum Disorder (ASD)

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau autisme adalah kondisi perkembangan kompleks yang memicu keterbatasan dalam komunikasi sosial, minat terbatas, dan gejala perilaku berulang.

Kondisi ini kerap dianggap sebagai penyakit seumur hidup dengan tantangan yang berbeda bagi setiap penderitanya untuk hidup mandiri.

Seringkali anak-anak menunjukkan gejala autisme dalam tahun pertama kehidupannya.

Sejumlah kecil anak tampak berkembang secara normal pada tahun pertama, dan kemudian melalui periode regresi antara usia 18-24 bulan ketika muncul gejala autisme.

Sejauh ini tidak ada obat untuk autisme namun perawatan intensif sejak dini bisa membuat penderitanya hidup mandiri, seperti kebanyakan orang.

Baca juga: 10 Tanda Awal Autisme pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Gejala Autism Spectrum Disorder (ASD)

American Psychiatric Association menyatakan jika orangtua bisa mengenali gejala autisme pada anak sejak sebelum usia satu tahun.

Gejalanya biasanya akan lebih konsisten muncul ketika anak berusia 2-3 tahun meskipun dalam sejumlah kasus keluhannya amat ringan sampai anak masuk usia sekolah.

Peningkatan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya biasanya menjadi faktor yang menentukan dalam diagnosis autisme.

Berbagai gejala autisme dalam hal komunikasi sosial, misalnya:

  • Berkurangnya berbagi minat dengan orang lain
  • Kesulitan menghargai emosi diri sendiri & orang lain
  • Keengganan untuk mempertahankan kontak mata
  • Kurangnya kemahiran dengan menggunakan gerakan non-verbal
  • Ucapan yang kaku atau tertulis
  • Menafsirkan ide-ide abstrak secara harfiah
  • Kesulitan berteman atau mempertahankannya

Ilustrasi autisme, sindrom aspergerShutterstock/Photographee.eu Ilustrasi autisme, sindrom asperger

Ada juga gejala terkait minat yang terbatas dan perilaku berulang, seperti:

  • Ketidakfleksibelan perilaku, kesulitan ekstrim menghadapi perubahan
  • Menjadi terlalu fokus pada subjek khusus dengan mengesampingkan orang lain
  • Mengharapkan orang lain sama-sama tertarik pada mata pelajaran itu
  • Kesulitan menoleransi perubahan dalam rutinitas dan pengalaman baru
  • Hipersensitivitas sensorik, mis., Keengganan terhadap suara keras
  • Gerakan stereotip seperti mengepakkan tangan, mengayun, berputar
  • Mengatur barang-barang, seringkali mainan, dengan cara yang sangat khusus

Baca juga: Jeli Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak Autisme

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com