Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Baru yang Terungkap di "Victoria's Secret: Angels and Demons"

Kompas.com - 18/08/2022, 07:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber POP SUGAR

Sejumlah narasumber menyebutnya menyalahgunakan kekuasannya untuk mengakses para wanita cantik yang bekerja untuk brand ini.

Sayangnya, rumor tersebut tak bisa dibuktikan karena Jeffery Epstein ditemukan tewas di penjara pada 2019 lalu.

Target konsumen yang lebih muda mulai memudarkan konsep hiperseksual

Di akhir 90-an dan awal 2000-an, Victoria's Secret menjual konsep hiperseksual dengan berbagai pakaian dalam dan lingerie seksi yang dipakai model cantik, bertubuh kurus namun memiliki lekuk payudara serta bokong berisi.

Hal yang sebenarnya tidak realistis karena kurangnya keragaman soal bentuk tubuh para wanita yang sesungguhnya.

Meski demikian, ide 'fantasy' ini berhasil membuatnya sukses besar di pasaran baik dari segi penjualan maupun promosi.

Ketika Victoria's Secret Fashion Show pertama kali digelar di tahun 1999, website resmi perusahaan bahkan rusak karena begitu banyaknya penontonnya yang ingin menyaksikan secara online.

Baca juga: Mari Ucapkan Selamat Tinggal pada Victorias Secret Angel

Namun konsep tersebut mulai pudar ketika perusahaan berusaha menjual ide pemberdayaan wanita yang palsu pada pertengahan tahun 2000-an.

Kala itu, diciptakan seri produk PINK yang lebih sporty, nyaman dan kasual untuk menyasar konsumen yang lebih muda.

Perubahan ini menciptakan gejolak di internal perusahaan sekaligus gagal mendapatkan pangsa pasarnya sendiri.

Masih dikuasai pria dan adanya diskriminasi pada wanita

Sebelum rebranding besar-besaran, Victoria's Secret terbukti masih dikuasai oleh pria termasuk Ed Razek sebagai chief marketing.

Langkah perusahaan merekrut eksekutif wanita hanya sekedar gimmick karena masih ada diskriminasi gender dalam praktiknya.

Dalam Victoria's Secret: Angels and Demons, Sarah Zofko, salah satu mantan karyawan mengatakan para eksekutif pria itu masih berfokus pada seksualitas model saja.

Mereka memaksakan konsep wanita yang sempurna sehingga berbagai konten marketingnya dibuat dengan visi pornografi yang sempit dan standar kecantikan yang tidak realitis.

Tuduhan pelecehan seksual kerap diabaikan

Fashion Show Victoria's Secret di Shanghaidm Fashion Show Victoria's Secret di Shanghai
Gelaran Victoria's Secret Show selalu sarat dengan isu pelecehan seksual yang diterima oleh para model.

Dalam film dokumenter ini, banyak mantan karyawan, desainer, direktur casting, dan model mengakui jika acara tahunan ini memberikan akses eksekutif pria kepada para model cantik yang masih muda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com