Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2022, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDIVIDU yang sehat adalah individu yang merdeka secara psikologis. Jadi, perjuangan untuk mendapatkan lalu merawat kemerdekaan bangsa, dari sudut pandang psikologi dapat juga dilihat sebagai perjuangan untuk mewujudkan segenap warga negara yang sehat secara psikologi.

Kemerdekaan psikologis adalah modal agar negara kita pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.

Peringatan HUT Kemerdekaan RI adalah momen yang baik bagi seluruh warga bangsa untuk berefleksi.

Tidak hanya refleksi untuk melihat apakah bangsa Indonesia kita sudah benar-benar merdeka, tetapi secara pribadi berfleksi apakah sebagai individu kita semua telah sepenuhnya merdeka?

Hal ini didasari pemikiran bahwa sebuah bangsa yang merdeka merupakan sekumpulan individu merdeka.

Individu merdeka

Bila merujuk pandangan aliran psikologi humanistik, maka bisa dikatakan bahwa individu yang merdeka secara psikologis adalah individu yang sikap, perilaku, serta tindakannya tidak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan.

Pengalaman pahit masa lalu, luka batin karena peristiwa masa kecil, perasaan rendah diri, kegagalan dalam usaha, perasaan tidak berdaya, keluarga yang tidak harmonis, tubuh yang tidak sempurna, trauma, serta rasa malu atas peristiwa yang pernah terjadi adalah sedikit contoh dari berbagai hal yang tidak dapat kita kendalikan. Hal-hal semacam ini bisa dapat mengekang dan memenjarakan diri.

Ciri individu yang merdeka adalah bahagia. Bahagia karena secara psikologis memiliki kebebasan untuk memilih, menyadari makna dari setiap hal yang dilakukan, serta berorientasi ke masa depan.

Individu merdeka tidak berperilaku semata sebagai kompensasi ketidakberdayaan masa kecil; Individu merdeka juga tidak menjadikan hidup sebagai jalan balas dendam atas rasa sakit di masa lalu.

Individu merdeka sadar bahwa mereka berjalan bukan untuk masa lalu, melainkan untuk masa depan.

Bila dikaitkan dengan teori Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow), maka secara spesifik ciri individu merdeka adalah individu yang kebutuhan psikologisnya terpenuhi.

Individu merdeka bebas dari kebutuhan fisiologis, seperti tidak lapar, haus, kepanasan/ kedinginan, serta tidak sakit.

Individu merdeka juga terpenuhi rasa amannya. Mereka tidak merasa takut, cemas, khawatir dan terancam.

Individu yang merdeka merasa dicintai dan mampu mencintai dengan bebas. Mereka memiliki sesuatu yang mereka cintai, dan mereka memiliki kesadaran bahwa mereka bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka.

Individu merdeka adalah indvidu yang bangga dengan diri mereka. Mereka menerima diri mereka apa adanya dan sadar penuh akan potensi yang dimiliki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com