KOMPAS.com - Sebagian besar perempuan pasti pernah mengalami gejala yang tidak nyaman selama haid.
Ada pun gejala tidak nyaman yang paling sering dirasakan adalah suasana hati berubah, perut terasa sakit, hingga nyeri yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa makanan dan minuman mungkin dapat mengurangi gejala-gejala ini, tetapi kita juga perlu berhati-hati karena ada makanan dan minuman yang justru dapat memperburuknya.
Baca juga: 12 Pertanyaan Terpopuler soal Haid
Sebagaimana dilansir laman Healthline, ada sejumlah makanan dan minuman yang perlu dihindari untuk mengurangi ketidaknyamanan saat haid sebagai berikut.
Mengonsumsi banyak garam menyebabkan retensi air yang dapat menyebabkan kembung.
Untuk mengurangi kembung, jangan tambahkan garam ke dalam makanan dan hindari makanan olahan yang mengandung banyak sodium.
Tidak masalah untuk mengonsumsi gula dalam jumlah sedang, tetapi makan terlalu banyak dapat menyebabkan lonjakan energi yang diikuti dengan penurunan.
Hal ini dapat memperburuk suasana hati kita.
Baca juga: Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Melancarkan Siklus Haid
Jika kita cenderung merasa murung, tertekan, atau cemas selama haid, memperhatikan asupan gula dapat membantu mengatur suasana hati.
Kafein dapat menyebabkan retensi air dan kembung. Hal ini juga dapat memperburuk sakit kepala.
Tetapi, penghentian kafein dapat menyebabkan sakit kepala, jadi jangan hentikan kopi sepenuhnya jika kita terbiasa minum beberapa cangkir sehari.
Kopi juga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Jika kita cenderung mengalami diare selama haid, mengurangi asupan kopi dapat menghentikan hal ini terjadi.
Alkohol dapat memiliki sejumlah efek negatif pada tubuh yang dapat memperburuk gejala haid.
Misalnya, alkohol dapat membuat kita dehidrasi yang memperburuk sakit kepala dan menyebabkan kembung.
Ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare dan mual.
Selain itu, alkohol dapat menimbulkan beberapa gejala yang sama yang terjadi selama haid, termasuk sakit kepala, mual, muntah, diare, dan kelelahan.
Baca juga: 7 Makanan yang Bantu Melancarkan Haid
Banyak orang merasa bahwa makanan pedas mengganggu perut mereka, membuat mereka diare, sakit perut, dan bahkan mual.
Jika perut kita kesulitan untuk mentolerir makanan pedas atau jika kita tidak terbiasa memakannya, mungkin yang terbaik adalah menghindarinya selama haid.
Selama haid, tubuh memproduksi prostaglandin.
Senyawa ini membantu rahim berkontraksi dan menyingkirkan lapisan rahim yang mengakibatkan aliran haid.
Namun, kadar prostaglandin yang tinggi dapat menyebabkan kram.
Jadi, daging merah mungkin tinggi zat besi, tetapi juga tinggi prostaglandin dan harus dihindari selama menstruasi.
Hal ini mungkin tampak jelas, tetapi perlu ditekankan. Jika kita memiliki sensitivitas makanan, hindari makanan tersebut, terutama selama haid.
Baca juga: Remaja Belum Haid di Usia 15 Tahun, Apa yang Harus Dilakukan?
Jika kita tidak toleran terhadap laktosa, kita mungkin sesekali memanjakan diri dengan susu, terlepas dari itu.
Tetapi, selama haid, sangat penting untuk menghindari asupan yang dapat memicu masalah dalam tubuh.
Apalagi, mengonsumsinya juga dapat menyebabkan mual, sembelit, atau diare, yang hanya akan menambah ketidaknyamanan ketika kita mengalami haid yang menyakitkan.
Menghindari makanan dan minuman tertentu bukanlah satu-satunya tindakan yang dapat kita lakukan untuk meringankan gejala haid.
Kita juga dapat melakukan beberapa teknik pemulihan sebagai berikut:
Beberapa bukti menunjukkan bahwa olahraga seperti kardio ringan dan yoga dapat mengurangi kram saat haid.
Baca juga: Minum Jahe Saat Haid, Bantu Redakan Kram
Botol air panas atau kompres panas yang dapat dipanaskan dengan microwave dapat meredakan rasa sakit di perut dan punggung.
Ibuprofen dan obat bebas lainnya dapat mengurangi kram.
Memijat perut atau punggung dapat mengurangi nyeri haid. Dalam sebuah studi kecil tahun 2010, pijatan menenangkan rasa sakit pada 23 subjek dengan endometriosis.