Di samping itu, pemeriksaan rutin dengan penyedia layanan kesehatan juga dapat membantu mengidentifikasi perubahan sel sebelum menjadi kanker.
Vaksin HPV juga dapat membantu mencegah infeksi HPV dengan melindungi tubuh kita dari HPV yang menyebabkan hingga 90 persen dari semua kanker serviks.
Baca juga: Bukan Hanya Vaksin HPV, 4 Cara Mencegah Kanker Serviks
Kanker serviks berkembang secara perlahan-lahan dan selama bertahun-tahun.
Sebelum berubah menjadi kanker, sel-sel di serviks mengalami banyak perubahan, mulai yang dulunya normal kemudian menjadi tidak teratur atau abnormal.
Sel-sel abnormal ini bisa hilang, tetap sama, atau berubah menjadi sel kanker.
Pemeriksaan ginekologi rutin dengan tes pap smear bisa mendeteksi sebagian besar kasus kanker serviks dan memeriksa sel-sel untuk mencari tanda-tanda prakanker atau penyimpangan lainnya.
Baca juga: Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Sebelum Pap Smear
Jika hasil smear tidak normal, maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut yang dapat mencakup tes HPV atau tes khusus yang memeriksa sel-sel serviks untuk infeksi HPV.
Penyedia layanan kesehatan juga dapat memeriksa serviks dan mengambil sampel jaringan untuk biopsi jika mereka mencurigai kita menderita kanker.
Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan jaringan seperti biopsi punch atau kuretase endoserviks.
Dalam kasus lain, loop excision electrosurgical procedure (LEEP) atau konisasi dapat digunakan untuk mengumpulkan jaringan dari serviks untuk biopsi.
Jika biopsi mengonfirmasi kanker, tes lebih lanjut akan menentukan apakah penyakit telah menyebar (metastasis).
Tes-tes ini mungkin termasuk fungsi hati dan ginjal, tes darah dan urin, sinar-X kandung kemih, rektum, usus, seta rongga perut.
Perawatan kanker serviks didasarkan pada banyak faktor termasuk stadium penyakit, usia, dan kesehatan umum.
Perawatan untuk kanker serviks biasanya berupa radiasi, kemoterapi, pembedahan, terapi yang ditargetkan dan imunoterapi.
Terapi radiasi menggunakan sinar energi untuk membunuh sel-sel kanker pada serviks. Ada dua jenis terapi radiasi:
- Radiasi sinar eksternal (EBRT): Mengarahkan radiasi bertenaga tinggi pada kanker dari mesin di luar tubuh.
- Brachytherapy: Menempatkan radiasi di dalam atau di dekat kanker.
Kemoterapi (kemo) menggunakan obat yang disuntikkan melalui pembuluh darah atau diminum untuk membunuh sel-sel kanker.
Obat ini masuk ke dalam darah dan efektif untuk membunuh sel-sel di mana saja dalam tubuh.
Ada beberapa obat yang digunakan untuk kemo dan obat-obat ini dapat dikombinasikan.
Kemo juga sering kali diberikan dalam satu siklus namun panjang dan jadwal atau frekuensinya biasanya dapat bervariasi tergantung pada obat yang digunakan dan di mana kanker berada.
Baca juga: Kanker Serviks Bisa Dicegah dan Disembuhkan, Bagaimana Caranya?
Berbagai jenis pembedahan digunakan untuk mengobati kanker serviks. Beberapa jenis pembedahan yang paling umum untuk kanker serviks meliputi:
- Bedah laser: Pembedahan ini menggunakan sinar laser untuk membakar sel-sel kanker.
- Cryosurgery: Pembedahan ini membekukan sel-sel kanker.
- Biopsi kerucut: Pembedahan di mana sepotong jaringan berbentuk kerucut diangkat dari serviks.
- Histerektomi sederhana: Pembedahan ini melibatkan pengangkatan rahim, tetapi bukan jaringan di samping rahim. Vagina dan kelenjar getah bening panggul juga tidak diangkat.
- Histerektomi radikal dengan diseksi kelenjar getah bening panggul: Dengan pembedahan ini, rahim dan jaringan di sekitarnya yang disebut parametrium, serviks, sebagian kecil bagian atas vagina dan kelenjar getah bening dari panggul diangkat.
- Trakelektomi: Prosedur ini mengangkat serviks dan bagian atas vagina, tetapi bukan rahim.
- Eksenterasi panggul: Prosedur ini sama dengan histerektomi radikal tetapi mencakup kandung kemih, vagina, rektum, dan bagian dari usus besar, tergantung di mana kanker telah menyebar.
Baca juga: Vaksin HPV Kini Gratis, Kenali Manfaatnya untuk Cegah Kanker Serviks
Pada tahap paling awal, penyakit ini dapat disembuhkan dengan mengangkat jaringan kanker.