KOMPAS.com - Ada banyak teknik mencetak motif pakaian. Di Indonesia, batik merupakan salah satu yang paling populer. Selain itu, ada juga teknik cetak bernama ecoprint.
Ecoprint merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media.
Mahyal Aini, pemilik usaha Hand Made Soap Bukit Lawang sekaligus ecoprint mengatakan, media ecoprint bisa berupa kain, kertas, gelas tanah liat, hingga kulit.
Hanya saja, tidak semua jenis kain atau kertas dapat digunakan untuk membuat ecoprint.
"Kalau kertas, tidak bisa menggunakan kertas yang sudah dicampur bahan kimia, harus 100 persen alami, seperti terbuat dari kapas yang belum terkontaminasi," jelas Aini.
Sementara untuk kain, kebanyakan yang dipakai untuk membuat ecoprint adalah katun dan sutra.
Ketebalan bahan yang digunakan juga memengaruhi hasil akhir ecoprint. Aini tidak menyarankan penggunaan bahan tipis saat membuat ecoprint, sebab akan mudah sobek saat direndam.
Baca juga:
Hasil ecoprint yang cantik nan sederhana menurut Aini kerap dianggap sebagai seni yang mudah dibuat. Padahal, membutuhkan proses panjang untuk mendapatkan cetakan yang bagus.
Saat ditemui di Ecolodge Bukit Lawang dalam rangka Familiarization Trip Ekowisata oleh DESMA Center, proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada Jumat (23/9/2022), Aini mencontohkan proses membuat ecoprint dengan kertas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.