Lebih lanjut, Dasgupta mengatakan teknik pernapasan 4-7-8 dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, membantu tubuh rileks, dan memperlambat detak jantung.
Tak hanya itu, manfaat lain yang didapat dari teknik pernapasan 4-7-8 dapat membantu pencernaan, menurunkan hormon stres, dan melembabkan dan menyaring udara.
Karena dapat membantu merilekskan tubuh, teknik 4-7-8 dapat menjadi salah satu yang baik untuk diterapkan, terutama jika seseorang sedang menghadapi stres atau menderita insomnia apa pun.
“Sehubungan dengan tidur, kami sering mendorong orang-orang untuk melakukan praktik semacam ini dalam satu jam terakhir atau lebih sebelum mereka pergi tidur, bersama dengan rutinitas positif yang baik dan santai,” kata Arendt.
“Teknik pernapasan 4-7-8 ini atau strategi perhatian dan relaksasi lainnya sering kali dapat menjadi bagian yang baik dari rutinitas relaksasi yang baik ini mengatur panggung untuk terjadinya tidur."
Apabila berminat mencobanya, berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8:
Baca juga: 8 Minyak Esensial yang Bikin Tidur Nyenyak dan Redakan Kecemasan
Teknik pernapasan yang satu ini tidak hanya dilakukan ketika malam hari sebelum memejamkan mata.
Pasalnya, teknik pernapasan 4-7-8 bisa dilatih ketika pagi setelah bangun tidur atau siang hari untuk merilekskan tubuh dan pikiran.
Teknik pernapasan 4-7-8 juga bisa dibilang fleksibel karena bisa dilakukan dalam posisi berdiri, berbaring, atau duduk.
Apabila memilih untuk duduk, posisi yang terbaik adalah duduk dengan tegak dan kedua kaki menumpu di lantai.
"Ini juga sangat sederhana, sangat efektif waktu."
"Latihannya, hanya butuh satu atau dua menit sehari, tanpa peralatan. Dan itu teknik yang sangat sederhana," kata Weil.
Apabila teknik pernapasan 4-7-8 rutin dijalani maka pikiran dan tubuh yang rileks serta tidur yang nyenyak berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik.
Baca juga: Pakai Kaus Kaki Bisa Membantu Kita Tidur Nyenyak? Ini Penjelasannya
Pasalnya, tidur yang buruk dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari penyakit jantung hingga depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.