Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta tentang Keputihan yang Perlu Diketahui Wanita

Kompas.com - 11/10/2022, 12:03 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Yahoo Life

Namun, apa pun yang mengubahnya - apakah itu tampon atau seks - dapat membuang keseimbangan yang halus dan menyebabkan iritasi hingga infeksi.

"Perubahan warna, tekstur, atau bau keputihan yang biasa bisa menjadi tanda infeksi."

Baca juga: Kapan Keputihan Dianggap Tidak Normal?

"Keputihan normal mungkin memiliki sedikit aroma, tetapi biasanya tidak memiliki bau yang kuat."

"Aroma menjadi bau ketika ada infeksi," tutur Dweck.

Jenis infeksi utama adalah vaginosis bakteri (BV) - infeksi vagina yang paling umum - ragi dan trikomoniasis (parasit protozoa).

"Infeksi bakteri biasanya merupakan pertumbuhan berlebih dari beberapa bakteri jahat, bukan IMS," kata Minkin.

"Infeksi ragi memang disebabkan oleh ragi dan trikomonas adalah organisme jenis amuba, yang biasanya disebarkan melalui kontak seksual," lanjut dia.

Minkin mengungkapkan, vaginosis bakteri dan trikomoniasis dapat menyebabkan bau amis yang tidak sedap, sementara infeksi ragi biasanya berbau seperti ragi.

Warna keputihan juga dapat memberi petunjuk tentang infeksi.

Minkin menunjukkan, keluarnya cairan dari infeksi bakteri seperti BV bisa berwarna keabu-abuan, sedangkan trikomoniasis biasanya berwarna kuning kehijauan.

Sementara itu, infeksi jamur biasanya menghasilkan cairan putih dengan penampilan "cottage cheesy" yang semuanya dapat menyebabkan iritasi dan infeksi ragi biasanya akan terasa gatal.

Untuk infeksi ragi, Minkin menyarankan kita mencoba produk perawatan ragi yang dijual bebas.

Baca juga: Dikira Keputihan Biasa, Ternyata Gejala Kanker Serviks

Namun, baik BV dan trikomoniasis perlu diobati dengan antibiotik.

"Secara umum, jika bau yang kuat atau perubahan warna atau konsistensi keputihan tetap ada, kita bisa memeriksakan diri ke dokter untuk membantu mengobati infeksi tertentu jika teridentifikasi," kata Minkin.

"Atau adanya infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia dan gonore, yang juga dapat memengaruhi keputihan," sambung dia.

Di sisi lain, Dweck juga menambahkan, kita perlu mengetahui apa yang normal bagi kita dan periksakan diri jika ada sesuatu yang tampak tidak normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com