Dosis nikotin tersebut setara dengan satu batang rokok.
Pada saat yang sama, para relawan itu disuntik dengan pelacak radioaktif yang melekat pada molekul enzim aromatase atau estrogen sintase.
Aromatase merupakan enzim yang bertanggung jawab untuk memproduksi estrogen di otak.
Berdasarkan hasil pemindaian otak melalui MRI dan PET, para peneliti kemudian memvisualisasikan kuantitas aromatase di dalam otak.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa dosis tunggal nikotin cukup berpengaruh pada jumlah aromatase di otak wanita.
Dalam hal ini, respons nikotin pada pria atau wanita juga membuat kecenderungan wanita lebih sulit berhenti merokok daripada pria.
"Penemuan ini membuat kami percaya bahwa efek nikotin pada produksi estrogen memiliki dampak signifikan pada otak," kata Comasco.
Baca juga: Sedih dan Kesepian Bikin Cepat Tua, Sebanding dengan Merokok
Meski efek nikotin pada pria belum banyak dipelajari, namun dampak dari nikotin pada produksi estrogen di otak wanita cenderung lebih berbahaya.
Pasalnya ada sejumlah fungsi lain yang menunjukkan perbedaan antara cara pria dan wanita bereaksi terhadap rokok.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.