Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pasanganmu KDRT? Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 14/11/2022, 11:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Korban juga akan semakin sulit memprediksi apakah yang ia lakukan benar atau salah di mata pasangan. Bahkan jika hal yang dilakukan tepat, ia tetap merasa ketakutan. Terlebih jika pelaku bereaksi dengan menyudutkan pasangannya.

Pasangan Mudah Marah dan Karena Hal-hal Kecil

Jika masalah kecil saja membuat pengendalian diri dan emosinya berantakan, harus dicurigai apa yang terjadi jika masalah besar datang. Karena bukan tidak mungkin ia akan mulai memukul pasangannya. Terlebih jika track record-nya juga mengatakan bahwa ia adalah orang yang tempramental.

Baca juga: 8 Hal yang Harus Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Menikah

Hal ini dapat menyulitkan korban di kemudian hari karena kemarahan dan emosi pelaku yang tidak terkendali akan berdampak besar pada psikologis korban.

Mudah marah ini juga tidak hanya karena ia melihat bahwa apa yang korban lakukan salah, tetapi bisa pula pelaku hanya ingin melampiaskan kekesalannya.

Sering kali pelaku juga akan memaksa korban untuk melakukan sesuatu yang tidak korban inginkan. Namun, korban tidak dapat melawan. Hal ini merupakan wujud relasi kuasa atau dominasi pelaku kepada korban. Jika tidak ada perlawanan dari korban, pelaku akan lebih semena-mena seterusnya.

Tidak Lagi Punya Privasi

Meskipun privasi dalam hubungan pernikahan tidak akan sama ketika kita masih sendiri tetapi privasi yang terlalu dikekang juga salah satu bentuk pengendalian pelaku terhadap korban.

Hal ini biasanya diawali dari sandi ponsel dan seluruh media sosial yang korban miliki. Ini menunjukkan dominasi pelaku juga berguna untuk memantau apakah korban akan menceritakan perbuatannya kepada orang lain atau tidak.

Jika pelaku mengetahui korban melakukannya, ia mungkin tak akan segan untuk lebih menjauhkan korban ke kerabat atau keluarganya, bahkan menyiksa korban jauh lebih parah. Pelaku juga akan menjadi over protective terutama soal keberadaan korban di tiap waktunya.

Dari hal-hal tersebut, hubungan sudah tidak lagi sehat bahkan membuat stres berlebih setiap harinya. Dengarkan lebih lanjut penjelasan ahlinya dalam siniar Obrolan Meja Makan yang berjudul “Menyikapi Pasangan yang Melakukan KDRT” atau melalui tautan https://dik.si/OMMPasanganKDRT hanya di Spotify.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com