Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendah Gula, 4 Menu Starbucks Ini Aman untuk Penderita Diabetes

Kompas.com, Diperbarui 24/12/2022, 15:28 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Penderita diabetes harus lebih berhati-hati saat memilih minuman dari gerai favoritnya, termasuk Starbucks.

Berapa menu di kedai kopi Amerika Serikat ini sering kali tinggi kadar gula sehingga sangat tidak dianjurkan demi kesehatan.

Meski demikian, bukan berarti kita harus menjauhinya sama sekali dan tidak meminumnya lagi.

4 menu Starbucks yang aman untuk penderita diabetes

Starbucks sebenarnya memiliki beberapa pilihan minuman rendah gula yang bisa dikonsumsi penderita diabetes, maupun orang yang sedang diet.

Kuncinya adalah mampu mengontrol diri untuk membatasi asupan gula dalam pesanan kita.

Carilah minuman tanpa pemanis dan cobalah untuk menghindari minuman apa pun dengan tambahan gula di dalamnya—biasanya dari berbagai sirup dan pemanis.

Baca juga: Membuat Kopi Starbucks Kini Bisa Dilakukan di Rumah Loh

Lauren Manaker, pakar nutrisi kenamaan asal Carolina Selatan, AS membagikan empat menu Starbucks rekomendasinya yang tidak akan meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

Apa saja?

Kopi hitam

Secangkir kopi hitam klasik adalah pilihan terbaik jika ingin menikmati asupan kafein tanpa gula berlebih, baik panas maupun dingin.

Sampaikan ke barista jika kita ingin es kopi hitam tanpa pemanis gula maupun sirus tambahan yang biasanya jadi standar pelayanannya.

"Pesanan kopi orisinal secara alami bebas gula dan merupakan sumber antioksidan alami," kata Manaker.

Baca juga: Biji Kopi Starbucks Ternyata dari Tapanuli Utara

"Jika Anda menyukai kopi hitam Anda, Anda dapat terus menikmati secangkir kopi favorit Anda, bahkan jika Anda sedang menjaga kondisi diabetes."

Riset tahun 2019 dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine menemukan bahwa konsumsi kopi berkafein jangka panjang sebenarnya dapat meningkatkan metabolisme glukosa.

Selain itu, riset ini bahkan menunjukkan bahwa minum kopi dapat mengurangi risiko terkena diabetes sejak awal.

Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan bahwa orang yang minum setidaknya satu cangkir kopi sehari dapat mengalami penurunan risiko terkena diabetes.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Kopi Bisa Membuat Lebih Bahagia dan Produktif

Latte

Betawi Latte, minuman yang terinspirasi dari bir pletok.Dok. Starbucks Indonesia. Betawi Latte, minuman yang terinspirasi dari bir pletok.
Jika kurang menyukai kopi hitam, Manaker merekomendasikan menu kopi latte dalam porsi kecil sebagai alternatif.

"Latte dibuat dengan dua bahan—susu dan espresso," katanya.

"Meskipun ada gula alami dalam susu, minuman ini tidak mengandung gula tambahan."

Baca juga: Tips Praktis Membuat Latte di Rumah

Karena susu mengandung laktosa, jenis gula alami, maka ini tergolong aman ketika kita sedang mengelola kadar gula darah.

"Kadar dua persen susu alami, daripada skim dapat membantu mengelola gula darah sedikit lebih banyak berkat lemak tambahan," urainya.

"Untuk sedikit rasa ekstra, mintalah taburan kayu manis di atas minuman Anda."

Iced Green Tea

Starbucks Teavana Handcrafted Beverages terdiri dari tiga jenis minuman yakni Black Tea with Ruby Grapefruit and Honey, Iced Shaken Green Tea with Aloe and Pickly Pear, dan Iced Shaken Hibiscus Tea with Pomegranate Pearls.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Starbucks Teavana Handcrafted Beverages terdiri dari tiga jenis minuman yakni Black Tea with Ruby Grapefruit and Honey, Iced Shaken Green Tea with Aloe and Pickly Pear, dan Iced Shaken Hibiscus Tea with Pomegranate Pearls.
Pilihan minuman dingin Starbucks yang aman untuk diabetes yaitu ice green tea yang secara alami bebas dari gula tambahan.

"Dan mengandung senyawa alami yang mungkin menawarkan manfaat unik bagi mereka yang menderita diabetes tipe 2," terang Manaker.

Sebuah tinjauan komprehensif 2017 yang diterbitkan di Nutrients menemukan hubungan antara konsumsi teh hijau dan peningkatan kadar glukosa dan A1C.

"Menyeruput pilihan es ini menawarkan rasa yang halus tanpa terlalu kuat. Jika diet Anda menyertakannya, jangan ragu untuk menambahkan alternatif gula (seperti Stevia) ke teh Anda untuk rasa manis," kata Manaker.

Baca juga: Green Tea dan Matcha Itu Berbeda, Ini Penjelasannya

Jika kurang menyukai tes hijau, pilihan teh tanpa pemanis lainnya di Starbucks termasuk teh hitam dan es teh Passion Tango.

Teh panas juga tanpa pemanis dan bisa menjadi pilihan yang mudah jika mencari asupan yang hangat dan nyaman.

Cold-Brew Coffee

Cold brew coffeeElNariz Cold brew coffee
Menu Starbucks ini juga bisa jadi pilihan yang aman bagi penderita diabetes yang butuh asupan kopi.

"Kopi cold-brew bebas gula dan mengandung sangat sedikit kalori," terang Manaker.

Menurutnya, minuman ini juga memiliki rasa yang kaya sehingga kita bahkan tak perlu asupan gula lagi.

Untuk alternatif yang lebih ringan, bisa juag tambahkan sedikit susu, yang mengandung sejumlah protein dan lemak mengenyangkan, sehingga mampu menstabilkan kadar gula darah.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Stars Coffee, Starbucks Versi Rusia, Baru Dibuka di Moskwa

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau