Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmu Parenting yang Bisa Dipetik dari Keluarga Jokowi di Pernikahan Kaesang dan Erina

Kompas.com - 13/12/2022, 07:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

"Saya tekankan ya, kenyamanan anak, bukan kenyamanan orang-orang."

Baca juga: Emosi dan Perilaku Anak Ternyata Ikut Memengaruhi Gaya Pengasuhan

Trik role play

Bagi orangtua yang ingin anaknya bisa bersikap tertib mengikuti jalannya acara, Lya menyarankan untuk mempersiapkan buah hati terlebih dulu.

Triknya adalah bermain role play sebelum acara berlangsung agar anak paham apa yang harus dilakukannya.

"Jika ekspektasi orangtua adalah anak-anak bisa mengikuti acara secara tertib layaknya orang dewasa, itu bisa diusahakan dengan cara melakukan role play sebelum acara," jelasnya.

Sampaikan kepada anak seperti apa suasana acara tersebut, siapa saja yang ada di lokasi dan bagaimana sikap yang diharapkan dari mereka.

"Hal itu diulang-ulang dan diperankan (role play). Role play akan membantu anak menghadapi situasi aslinya," terang Lya.

Baca juga: Asah Kreativitas dan Empati Anak dengan Bermain Peran

Meski demikian, Lya mengingatkan kembali jika orangtua harus tetap sadar bahwa anak-anak akan tetap menjadi anak-anak.

"Tentu tidak fair untuk memaksa mereka berperilaku persis sama dengan orang dewasa," katanya.

Kuncinya diri sendiri

Banyak orangtua berharap bisa berperilaku seperti Gibran Rakabuming dan Kaesang Ayu yang membebaskan polah anaknya seperti kemarin.

Namun kadang kala, komentar dan cibiran dari pihak lain membuat orangtua memaksa anaknya bersikap tertib, atau bahkan memarahi buah hati.

Untuk kasus seperti ini, Lya meyakini jika ketahanan orangtua dalam menghadapi komentar orang lain berkaitan dengan konsep diri yang positif, rasa berharga, dan keyakinan pada nilai yang dipegang.

Baca juga: Kritik Orangtua Terbukti Bisa Membekas di Otak Anak, Seperti Apa?

"Semakin negatif konsep diri orang tua, semakin rendah rasa keberhargaan dirinya, akan semakin merasa tidak aman dengan komentar-komentar orang lain," urainya.

"Orang lain berkomentar tentang apapun diri kita itu pasti. Tapi kuncinya ada di respon apa yang kita pilih saat menghadapi komentar itu, bukan ada tidaknya orang berkomentar."

Orangtua perlu mematangkan diri agar siap menghadapi komentar orang lain soal perilaku anak.

"Ketika mendesak anak mesti begini dan begitu kan karena kekhawatiran kita terhadap apa yang akan orang lain pikirkan kepada kita sebagai orangtua," tambah Lya.

Berbagai komentar yang tidak substansial itu sebenarnya bukan hal yang mengganggu bagi pribadi yang aman dengan dirinya sendiri, memandang positif pada dirinya sendiri, dan merasa berharga.

Baca juga: 3 Cara Menerapkan Gentle Parenting kepada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com