Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Dampak Buruk Memukul Anak

Kompas.com - 15/12/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tidak jarang orangtua melakukan kekerasan karena pernah mengalaminya sewaktu mereka anak-anak. Dengan begitu, orangtua tersebut menganggap kekerasan terhadap anak adalah sesuatu yang lumrah dalam mendidik dan mendisiplinkan anak.

Mereka juga tidak sadar bahwa omelan dan penggunaan kata-kata kasar akan memberi dampak negatif terhadap keadaan psikis anak. Tentunya, perilaku orangtua tersebut akan membekas dan memengaruhi pola pikir dan perkembangan kepribadian anak.

Akan tetapi, bukan hanya orangtua yang dapat melakukan kekerasan terhadap anak, melainkan budaya yang diterapkan dalam keluarga juga. Sebagai contoh, tradisi atau adat pernikahan paksa pada usia muda.

Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa kehidupan anak bukanlah milik orangtua dan budaya.

Orangtua juga perlu mengedukasi diri bahwa anak harus mengetahui dirinya berhak menerima kasih sayang, cinta, dan perhatian dari orangtua. Pelajari perilaku anak yang berbeda-beda pada tahap kembang usia dan apa yang mereka bisa lakukan serta tidak.

Jangan sampai juga orangtua membanding-bandingkan antar anak.

Karena hal ini dapat melukai psikis anak yang juga termasuk dari kekerasan non-fisik. Apabila dalam keluarga sedang ada masalah, jangan selesaikan dengan amarah dan emosi yang temperamental, terlebih menjadikan anak sebagai objek pelampiasan.

Jika anak sedang tantrum atau melampiaskan perasaannya dengan kurang tepat, orangtua dapat menggunakan metode pendisiplinan time-out atau memberi ruang dan waktu agar anak merefleksikan masalah dan kesalahannya.

Dengarkan informasi seputar kesehatan mental lainnya hanya melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Di sana, ada banyak pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu!

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut dik.si/AJMainTangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com