KOMPAS.com - Lionel Messi sempat divonis menderita Growth Hormone Deficiency (GHD) alias Defisiensi Hormon Pertumbuhan saat masih berusia 11 tahun.
Gangguan pertumbuhan ini dikenal juga dengan nama dwarfisme atau dwarfisme hipofisis karena membuat tubuh penderitanya cebol seperti kurcaci.
Penderita GHD memiliki perawakan pendek yang tidak normal dengan proporsi tubuh yang juga kurang normal akibat kurangnya jumlah hormon pertumbuhan di tubuhnya.
Baca juga: 5 Kunci Kebugaran Sang GOAT Lionel Messi di Usia 35 Tahun
Messi didiagnosis gangguan perkembangan tersebut ketika masih bermain bola di Argentina.
Kala itu, ia membutuhkan perawatan berupa suntikan hormon setiap hari, yang harga mahal dan tidak mampu ditanggung keluarganya.
Ia kemudian dikontrak oleh Barcelona di usia 13 tahun termasuk ketentuan jika klub Spanyol itu akan membiayai pengobatan penyakitnya itu.
Growth Hormone Deficiency (GHD) adalah gangguan tumbuh kembangan yang bisa dialami ketika dilahirkan (kongenital) atau muncul saat proses perkembangan seseorang.
GHD bisa dialami oleh bayi, anak-anak maupun orang dewasa.
GHD juga bisa terjadi apabila kelenjar pituitari memproduksi terlalu sedikit hormon pertumbuhan.
Pemicu lainnya adalah cacat genetik, cedera otak parah, atau lahir tanpa kelenjar pituitari.
Baca juga: Cegah Gangguan Pertumbuhan, Penuhi Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.