Gejalanya dapat ditandai dengan sensasi pusing, seperti menusuk, berdenyut, kepala terasa panas sehingga menyebabkan seseorang yang tertidur di malam hari menjadi terbangun.
Namun dalam kebanyakan kasus, sakit kepala hipnik biasanya dialami oleh pasien yang lebih tua atau di atas usia 50 tahun.
Sakit kepala berdenyut juga menjadi salah satu kondisi yang umum dialami banyak orang. Sensasinya nyeri yang dirasakan dapat berupa kepala seperti menegang atau sakit kepala sebelah.
Biasanya gejala tersebut muncul akibat sinus, efek samping kafein berlebihan, nyeri berdenyut yang dirasakan pada area kepala tertentu.
Kondisi tersebut bila tidak dikontrol dengan baik bisa menimbulkan gangguan produktivitas seseorang.
Namun sebenarnya gejala ini tidak perlu dikhawatirkan, karena dengan mengistirahatkan tubuh sejenak biasanya gejala dapat mereda.
Baca juga: Masturbasi, Bantu Redakan Sakit Kepala atau Justru Sebaliknya?
Kondisi sakit kepala ini bisa dikatakan sebagai sakit kepala persisten harian.
Jenis sakit kepala ini dapat berkembang dan disertai rasa sakit tak tertahankan yang bisa berlangsung selama 24 jam.
Rasa sakitnya mungkin bisa memburuk atau sedikit membaik dari hari ke hari jika pasien melakukan sejumlah pengobatan.
Beberapa jenis sakit kepala di atas pada umumnya tidak terlalu mengkhawatirkan.
Akan tetapi jika gejalanya ditandai dengan beberapa gejala berikut ini, maka pasien membutuhkan pengobatan yang tepat secara medis.
Sakit kepala ini bisa dikategorikan sebagai sakit kondisi serius yang perlu diwaspadai dan gejalanya meliputi;
Penyebab dari munculnya sakit kepala serius ini perlu didiagnosis oleh dokter karena kemungkinan kondisi tersebut merupakan gejala dari penyakit lain.
Seperti tekanan darah tinggi, cedera di kepala atau gegar otak, dehidrasi parah, infeksi di jaringan otak, tumor, kanker, aneurisma, pendarahan otak hingga infeksi pada gigi atau gusi.
Baca juga: 2 Cara Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.